Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Ketika kita berbicara tentang 'postmodern' kami maksudkan situasi akhir-modern kontemporer dalam 'masyarakat Barat'. Tentu saja, 'masyarakat Barat' telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan kami juga bisa menyebutnya 'masyarakat kapitalis demokratis'. Postmodern mengacu pada apa yang telah datang setelah zaman modern, yang dapat kita katakan adalah (dan masih) ditandai oleh Pencerahan. Pencerahan adalah gerakan budaya kebangkitan ilmu pengetahuan modern dan filsafat rasionalis modern dengan teknologi. Reaksi terhadap Pencerahan adalah apa yang kita sebut gerakan Romantic. Pencerahan menekankan 'alasan' (dipahami sebagai tujuan dan tersedia untuk semua orang yang bisa berpikir logis). Gerakan Romantis menekankan 'akan' (dipahami sebagai kepribadian gratis yang subyektif menciptakan perannya di panggung kehidupan). Sebuah tambahan lanjut disumbangkan oleh filsafat eksistensialis dan sastra yang mengambil 'bebas kepribadian' ide dan meletakkannya dalam pengaturan postmodern di mana tidak ada pandangan umum atau nilai-nilai objektif. spiritualitas postmodern telah mewarisi langkah ini dengan gerakan langkah dari 'alasan obyektif dan telah pindah ke pilihan yang lebih subjektif. Tapi itu bukan hanya soal gerakan filosofis baru; perubahan besar berjalan beriringan dengan globalisasi - dengan cara yang budaya dari seluruh dunia lebih banyak dan lebih hidup tidak hanya berdampingan, tetapi juga diselingi dalam wilayah tradisional masing-masing. Jadi aspek kunci dari situasi postmodern kami adalah pluralitas. Ada baik kontinuitas dan diskontinuitas selama perubahan paradigma sejarah. Pandangan lama tentang sejarah budaya mengingatkan kita bahwa budaya telah dipimpin oleh berbagai pandangan dunia, seperti tahapan sering disebut sebagai 1) mitos, 2) ontologis-statis, dan 3) fungsional-teknis approaches.2 Atau lebih konkret, masyarakat dapat didominasi oleh pemerintah, agama, militer, media, ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan keluarga, atau hal-hal seperti olahraga dan hiburan. Seperti pola budaya mengubah kita kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu. Apa yang kita dapatkan adalah pluralitas pilihan dan sintesis baru. Apa yang kita kehilangan adalah jawaban yang memadai yang dapat diberikan 'mudah' oleh salah satu sudut pandang. Dengan demikian kita memiliki beberapa pandangan tentang hal-hal, dan kami bisa belajar sesuatu dari mereka semua. Sebagai contoh, jika kita bertanya tentang sifat manusia, kita mendapatkan ringkasan answers.3 Dan ini tentu saja adalah kasus untuk semua 'pertanyaan besar'.
Being translated, please wait..
