If C is one of the classes that obj

If C is one of the classes that object yi ~ YT can be classified in, ak are the attributes that evaluate decision rule xj and vk are the corresponding attribute values, where k = 1, ..., n(j), then the decision rules used in the method have the form “if a1 = v1 ~ a2 = v2 ~ • • • ~ an(j) = vn(j) then yi is classified in C~~. In addition, any other form of decision rule that can be equivalently transformed into the previous one, either by a transformation based on the principles of propositional logic (e.g. [36]), or by a simple transformation, can be used in the method. For instance, the attribute relation a1 ~v1 of a decision rule, will be transformed into a set of |H| rules of the form, “if a1 = vh then yi is classified in C~~, where H = {h/vh ~v1 }.

Results (Indonesian) 1:

Jika C adalah salah satu kelas yang objek yi ~ YT dapat diklasifikasikan dalam, ak adalah atribut yang mengevaluasi keputusan xj aturan dan vk nilai atribut yang sesuai, yang mana k = 1,..., n(j), maka aturan keputusan yang digunakan dalam metode memiliki bentuk "jika a1 = v1 ~ a2 = v2 ~ • • • ~ an(j) = vn(j) maka yi diklasifikasikan dalam C ~ ~. Selain itu, bentuk lain dari aturan keputusan yang dapat SBDK berubah menjadi satu sebelumnya, baik dengan transformasi berdasarkan prinsip-prinsip propositional logika (misalnya [36]), atau oleh transformasi sederhana, dapat digunakan dalam metode. Misalnya, atribut hubungan a1 ~ v1 aturan keputusan, akan berubah menjadi satu set | H| aturan dari bentuk, "jika a1 = vh maka yi diklasifikasikan dalam C ~ ~, di mana H = {h vh ~ v1}.

Results (Indonesian) 2:

Jika C adalah salah satu kelas yang keberatan yi ~ YT dapat diklasifikasikan dalam, ak adalah atribut yang mengevaluasi aturan keputusan XJ dan vk adalah nilai atribut yang sesuai, di mana k = 1, ..., n (j), maka aturan keputusan yang digunakan dalam metode ini memiliki bentuk "jika a1 = v1 ~ a2 = v2 ~ • • • ~ sebuah (j) = vn (j) maka yi diklasifikasikan di C ~~. Selain itu, bentuk lain dari aturan pengambilan keputusan yang dapat dipersamakan diubah menjadi sebelumnya, baik oleh transformasi berdasarkan prinsip-prinsip logika proposisional (misalnya [36]), atau dengan transformasi sederhana, dapat digunakan dalam metode. Misalnya, hubungan atribut a1 ~ v1 dari aturan keputusan, akan berubah menjadi satu set | H | aturan formulir, "jika a1 = vh maka yi diklasifikasikan di C ~~, di mana H = {h / vh ~ v1}.