Soil electrical conductivity (EC) i

Soil electrical conductivity (EC) is a measurement that correlates with soil properties that affect crop productivity, including soil texture, cation exchange capacity (CEC), drainage conditions, organic matter level, salinity, and subsoil characteristics. This publication discusses: 1) How, with field verification, soil EC can be related to specific soil properties that affect crop yield, such as topsoil depth, pH, salt concentrations, and available waterholding capacity; 2) Soil EC maps often visually correspond to patterns on yield maps and can help explain yield variation; and 3) Other uses of soil EC maps (Table 1), including developing management zones, guiding directed soil sampling, assigning variable rates of crop inputs, fine tuning NRCS soil maps, improving the placement and interpretation of on-farm tests, salinity diagnosis, and planning drainage remediation

Results (Indonesian) 1:

Tanah konduktivitas listrik (EC) adalah pengukuran yang berkorelasi dengan sifat-sifat tanah yang mempengaruhi produktivitas tanaman, termasuk tekstur tanah, kapasitas tukar kation (KTK), kondisi drainase, tingkat bahan organik, salinitas, dan lapisan tanah sebelah bawah karakteristik. Publikasi ini membahas: 1) bagaimana, dengan verifikasi lapangan, tanah EC dapat menjadi sifat-sifat tanah terkait dengan tertentu yang mempengaruhi hasil panen, seperti sebagai humus kedalaman, pH, konsentrasi garam, dan kapasitas waterholding tersedia; 2) EC peta tanah sering visual sesuai dengan pola pada peta hasil dan dapat membantu menjelaskan hasil variasi; dan 3) EC peta tanah (Tabel 1), termasuk mengembangkan zona manajemen, pedoman penggunaan lain diarahkan tanah pengambilan sampel, menetapkan tingkat variabel input tanaman, fine tuning NRCS peta tanah, memperbaiki penempatan dan penafsiran di tes pertanian, salinitas diagnosis dan perencanaan perbaikan drainase

Results (Indonesian) 2:

konduktivitas listrik tanah (EC) adalah pengukuran yang berkorelasi dengan sifat-sifat tanah yang mempengaruhi produktivitas tanaman, termasuk tekstur tanah, kapasitas tukar kation (KTK), kondisi drainase, tingkat bahan organik, salinitas, dan karakteristik lapisan tanah. Publikasi ini membahas: 1) Bagaimana, dengan verifikasi lapangan, tanah EC dapat berhubungan dengan sifat-sifat tanah tertentu yang mempengaruhi hasil panen, seperti kedalaman tanah lapisan atas, pH, konsentrasi garam, dan kapasitas waterholding tersedia; 2) peta Tanah EC sering visual sesuai dengan pola pada peta hasil dan dapat membantu menjelaskan variasi hasil; dan 3) Kegunaan lain dari peta tanah EC (Tabel 1), termasuk pengembangan zona manajemen, membimbing pengambilan contoh tanah diarahkan, menugaskan tingkat variabel input tanaman, peta tanah tala NRCS baik, meningkatkan penempatan dan interpretasi tes on-farm, diagnosis salinitas , dan perencanaan perbaikan drainase