The bark is thin (1 cm), dull, and

The bark is thin (1 cm), dull, and grayish
brown or grayish yellow and has shallow vertical fissures. It
exfoliates medium-sized flecking plates. Phyllotaxy is spiral;
internode reduction leads to spur shoot formation at the
branch end. Leaves are petiolate, simple, exstipulated, coriaceous
or chartaceous, obovate, depressed obovate or oblanceolate,
with entire margin, abruptly acuminate, round or
obtuse apex, and attenuate base. They are slightly pubescent,
especially abaxially. The leaf is hypostomatic; stomata are
anomocytic. The foliar ptyxis is conduplicate; young leaves are
reddish brown. Leaf size and shape vary within a given tree or
spur shoot. Trees inhabiting nearly dry zones lose their foliage;
the production of new leaves is synchronized with blooming
(Flores 1994h). The species is frequently riparian and grows
well in red or dark soils that are lateritic, deep, and derived

Results (Indonesian) 1:

ini merupakan karakteristik khas dari spesies
(flores 1994h.kulit tipis (1 cm), kusam, dan keabu-abuan
coklat atau keabu-abuan kuning dan memiliki celah vertikal dangkal. itu
mengelupas piring flecking menengah. phyllotaxy adalah spiral;
pengurangan ruas mengarah untuk memacu pembentukan tunas pada cabang
akhir. daun petiolate, sederhana, exstipulated, seperti kulit
atau chartaceous, obovate, obovate depresi atau lonjong sungsang,
dengan seluruh margin, tiba-tiba acuminate,bulat atau tumpul
puncak, dan menipiskan dasar. mereka sedikit puber,
terutama abaxially. daun adalah hypostomatic, stomata yang
anomocytic. yang ptyxis daun adalah conduplicate, daun muda
coklat kemerahan. ukuran dan bentuk daun bervariasi dalam pohon tertentu atau
memacu menembak. pohon menghuni zona hampir kering kehilangan dedaunan mereka;
produksi daun baru disinkronkan dengan mekar
(flores 1994h).spesies ini sering riparian dan tumbuh
baik di tanah merah atau gelap yang laterit, mendalam, dan diturunkan