When an engine fails in flight the

When an engine fails in flight the movement of the airplane through the air tends to keep the propeller rotating, much like a windmill. Since the failed engine is no longer delivering power to the propeller to produce thrust but instead, may be absorbing energy to overcome friction and compression of the engine, the drag of the windmilling propeller is significant and causes the airplane to yaw toward the failed engine (Fig. 16-6). Most multiengine airplanes are equipped with "full feathering propellers" to minimize that yawing tendency.

Results (Indonesian) 1:

Ketika mesin gagal dalam penerbangan pergerakan pesawat melalui udara cenderung untuk menjaga baling-baling yang berputar, banyak seperti sebuah kincir angin. Karena mesin gagal tidak lagi memberikan kekuatan untuk baling-baling untuk menghasilkan dorong tetapi sebaliknya, mungkin akan menyerap energi untuk mengatasi gesekan dan kompresi mesin, drag baling-baling windmilling signifikan dan menyebabkan pesawat ke yaw terhadap mesin gagal (Fig. 16-6). Paling multiengine pesawat dilengkapi dengan "penuh bulu-bulu baling-baling" untuk mengurangi kecenderungan yawing itu.

Results (Indonesian) 2:

Ketika mesin gagal dalam penerbangan pergerakan pesawat udara cenderung untuk menjaga baling-baling berputar, seperti kincir angin. Karena mesin gagal tidak lagi memberikan kekuatan untuk baling-baling untuk menghasilkan daya dorong tetapi sebaliknya, dapat menyerap energi untuk mengatasi gesekan dan kompresi mesin, drag dari baling-baling windmilling signifikan dan menyebabkan pesawat untuk yaw menuju mesin gagal ( Gambar. 16-6). Sebagian besar pesawat bermesin dilengkapi dengan "baling-baling bulu-bulu penuh" untuk meminimalkan kecenderungan yawing.