INTRODUCTIONCaptopril is a first ac

INTRODUCTION
Captopril is a first active orally
angiotensin converting enzyme inhibitor, the
enzyme responsible to inhibits the formation of
angiotensin II effectively for hypertensive
treatment (Donald et al., 1982). Given orally,
captopril is absorbed rapidly, has a
bioavailability of 75%. Peak concentration in
plasma occur within an hour, and a half-life of
about 2h. The oral dose of captopril ranges
from 6.25 to 150mg twice or three times daily
(Brunton et al., 2008). Strategy in development
of sustained release dosage form to maintain
drug at therapeutic levels in the long term.
Captopril sustained release dosage form is
considered to provide benefits by reducing the
frequency of drug administration, improve the
patient compliance. Therefore the effectiveness
of treatment can be achieved and reduce the
side effect (Collet and Moreton, 2002).
Montmorillonite, zeolite and hydrotalcite
are one type of natural clays. Montmorillonite
consist of large layer and insoluble cation are
bound weakly to the space between the layer
(Wijaya et al., 2004). Clays have three properties
(swelling ability, cation/anion exchange and
intercalation), with the abilities were developed
as nano carriers of nanocomposite drug-clays
for controlled release drug delivery (Hua et al.,
2010; Zheng et al., 2007). Montmorillonite have
average porous size (nanoporous) of about 15
Å (1.5nm) (Figure 1) which was called basal
spacing (Ainurofiq et al., 2010). Nanocomposite
drug-clays naturally occur drug to be loaded
into the nanoporous as nanocomposite (Suresh
et al., 2010). The natural montmorillonite and

Results (Indonesian) 1:

PENGENALANKaptopril adalah aktif pertama secara lisanangiotensin mengubah inhibitor enzim,enzim yang bertanggung jawab untuk menghambat pembentukanangiotensin II efektif untuk hipertensipengobatan (Donald et al., 1982). Diberikan secara lisan,kaptopril diserap dengan cepat, memilikiketersediaanhayati 75%. Puncak konsentrasi dalamplasma yang terjadi dalam satu jam, dan memiliki umur paruhsekitar 2h. Dosis oral kaptopril rentangdari 6,25 150mg dua kali atau tiga kali sehari(Brunton et al., 2008). Strategi pengembanganbentuk dosis berkelanjutan rilis untuk mempertahankanobat pada tingkat terapeutik dalam jangka panjang.Kaptopril berkelanjutan rilis dosis bentukdianggap memberikan manfaat dengan mengurangimeningkatkan frekuensi obat administrasi,pasien kepatuhan. Oleh karena itu efektivitaspengobatan dapat dicapai dan mengurangiefek samping (Collet dan Moreton, 2002).Mineral montmorilonite, zeolit dan hydrotalciteadalah salah satu jenis tanah liat alami. Mineral montmoriloniteterdiri dari lapisan besar dan larut kation yangterikat lemah ke ruang antara lapisan(Wijaya et al., 2004). Tanah liat memiliki tiga properti(pembengkakan kemampuan, kation anion asing daninterkalasi), dengan kemampuan yang dikembangkansebagai pembawa nano nanocomposite obat-tanah liatuntuk rilis terkendali obat pengiriman (Hua et al.,2010; Zheng et al., 2007). Mineral montmorilonite memilikiukuran rata-rata berpori (nanoporous) sekitar 15Å (1.5nm) (gambar 1) yang disebut basaljarak (Ainurofiq et al., 2010). Nanocompositeobat-tanah liat alami terjadi obat yang akan dimuatke nanoporous sebagai nanocomposite (Sureshet al., 2010). Mineral-montmorilonite alam dan

Results (Indonesian) 2:

PENDAHULUAN
Captopril adalah pertama aktif secara lisan
angiotensin converting enzyme inhibitor, yang
enzim yang bertanggung jawab untuk menghambat pembentukan
angiotensin II secara efektif untuk hipertensi
pengobatan (Donald et al., 1982). Diberikan secara oral,
captopril diserap dengan cepat, memiliki
bioavailabilitas 75%. Puncak konsentrasi dalam
plasma terjadi dalam waktu satu jam, dan paruh
sekitar 2 h. Dosis oral kaptopril berkisar
dari 6,25 ke 150mg dua kali atau tiga kali sehari
(Brunton et al., 2008). Strategi dalam pengembangan
bentuk rilis sediaan berkelanjutan untuk menjaga
obat di tingkat terapeutik dalam jangka panjang.
Captopril bentuk rilis sediaan berkelanjutan yang
dianggap memberikan manfaat dengan mengurangi
frekuensi pemberian obat, meningkatkan
kepatuhan pasien. Oleh karena itu efektivitas
pengobatan dapat dicapai dan mengurangi
efek samping (Collet dan Moreton, 2002).
Montmorilonit, zeolit ​​dan hidrotalsit
adalah salah satu jenis lempung alam. Montmorillonit
terdiri dari lapisan besar dan kation larut yang
terikat lemah untuk ruang antara lapisan
(Wijaya et al., 2004). Lempung memiliki tiga sifat
(pembengkakan kemampuan, kation / anion dan
interkalasi), dengan kemampuan dikembangkan
sebagai pembawa nano dari nanokomposit obat-tanah liat
untuk pengiriman obat pelepasan terkontrol (Hua et al,.
2010;. Zheng et al, 2007). Montmorillonite memiliki
ukuran pori rata-rata (nanoporous) dari sekitar 15
Å (1.5nm) (Gambar 1) yang disebut basal
spacing (Ainurofiq et al., 2010). Nanokomposit
obat-tanah liat alami terjadi obat yang akan dimuat
ke dalam nanoporous sebagai nanokomposit (Suresh
et al., 2010). The montmorillonit alam dan