This paper propose the roles of gov

This paper propose the roles of government on insurance guaranty fund. There are at least three rationale why the government should involve on insurance guaranty fund management:
a. Government can cover “premium hole” left by insurance industry.
Because the government collect taxes and receive payment of taxes from the taxpayers, then it is reasonable for the government to protect the public from financial debacle due to the colapse of one or more insurance companies. In this case the government can act as parties who contribute to the guaranty fund by closing a shortage of premium that is paid by the insurance industry to the guaranty fund. With the role of the government on the guaranty fund, it is fair to hope that covering provided by the guaranty fund will take the form of full coverage or coverage with no cap.
b. Government will supervise guaranty fund in more robust way.
Government contribution on the guaranty fund will make government do the supervision in the more thorough and careful way. The government will make sure every time that the guaranty fund will operate with the best performance. The government will make sure that the fund will always on the healthy and strongly condition. Anyway, like all of us government does not want to lose its money that was contributed on the guaranty fund.
c. Government will complete its role as an insurance supervisor.
With the contribution on the guaranty fund, government completes its role as an insurance supervisor. The government will exercise their preventive roles through its policies and regulations to prevent the occurrence of the financial disaster (preventive roles). If financial disaster still happen, the government will play an active role to solve the problem and make insurance industry returns to stable and healthy condition again (curative roles).

This paper reviews literature studies of insurance guaranty schemes. Model for Indonesian guaranty fund are developed with studies of the government involvement on the guaranty fund.

Results (Indonesian) 2:

Makalah ini mengusulkan peran pemerintah pada dana jaminan asuransi. Setidaknya ada tiga alasan mengapa pemerintah harus melibatkan pengelolaan dana jaminan asuransi:
a. Pemerintah dapat menutupi "lubang premium" yang ditinggalkan oleh industri asuransi.
Karena pemerintah mengumpulkan pajak dan menerima pembayaran pajak dari wajib pajak, maka itu adalah wajar bagi pemerintah untuk melindungi masyarakat dari bencana keuangan karena colapse dari satu atau lebih perusahaan asuransi . Dalam hal ini pemerintah dapat bertindak sebagai pihak yang berkontribusi pada dana jaminan dengan menutup kekurangan premium yang dibayarkan oleh industri asuransi untuk dana jaminan. Dengan peran pemerintah pada dana jaminan, adalah wajar untuk berharap bahwa meliputi disediakan oleh dana jaminan akan mengambil bentuk cakupan penuh atau cakupan tanpa topi.
B. Pemerintah akan mengawasi dana jaminan dengan cara yang lebih kuat.
Kontribusi pemerintah pada dana jaminan akan membuat pemerintah melakukan pengawasan dengan cara yang lebih menyeluruh dan hati-hati. Pemerintah akan memastikan setiap kali bahwa dana jaminan akan beroperasi dengan kinerja terbaik. Pemerintah akan memastikan bahwa dana tersebut akan selalu pada kondisi yang sehat dan kuat. Pokoknya, seperti kita semua pemerintah tidak ingin kehilangan uangnya yang disumbangkan pada dana jaminan.
C. Pemerintah akan menyelesaikan perannya sebagai pengawas asuransi.
Dengan kontribusi pada dana jaminan, pemerintah melengkapi perannya sebagai pengawas asuransi. Pemerintah akan melaksanakan peran preventif melalui kebijakan dan peraturan untuk mencegah terjadinya bencana keuangan (peran preventif). Jika bencana keuangan masih terjadi, pemerintah akan berperan aktif untuk memecahkan masalah dan membuat kembali industri asuransi untuk kondisi stabil dan sehat kembali (peran kuratif). Ini ulasan kertas studi literatur dari skema jaminan asuransi. Model untuk dana jaminan Indonesia dikembangkan dengan studi tentang keterlibatan pemerintah pada dana jaminan.