This study examines the integration

This study examines the integration of nine Asian stock markets using the new methodology of wavelet multiple correlation and multiple cross-correlation proposed by Fernandez (2012). This novel approach eliminates several limitations which are encountered when conventional pairwise wavelet correlation and cross-correlation are used to assess the comovement of a set of stock indices. Our results show that Asian stock markets are highly integrated at lower frequencies and comparatively less integrated at higher frequencies. From the perspective of international investors, the Asian stock markets therefore offer little potential gains from international portfolio diversification especially for monthly, quarterly, and bi-annual time horizon investors, whereas, higher potential gains are expected at intraweek, weekly, and fortnightly time horizons.

Results (Indonesian) 1:

Penelitian ini menguji integrasi sembilan pasar saham Asia menggunakan metodologi baru korelasi beberapa wavelet dan beberapa korelasi silang yang diusulkan oleh Fernandez (2012). pendekatan baru ini menghilangkan beberapa keterbatasan yang ditemui ketika korelasi berpasangan wavelet konvensional dan korelasi silang digunakan untuk menilai comovement dari satu set indeks saham. Hasil kami menunjukkan bahwa pasar saham Asia yang sangat terintegrasi pada frekuensi yang lebih rendah dan relatif kurang terintegrasi pada frekuensi yang lebih tinggi. Dari perspektif investor internasional, pasar saham Asia karena itu menawarkan potensi keuntungan sedikit dari diversifikasi portofolio internasional terutama untuk bulanan, triwulanan, dan bi-tahunan investor horizon waktu, sedangkan, potensi keuntungan yang lebih tinggi diharapkan pada intraweek, mingguan, dan dua minggu horizon waktu .

Results (Indonesian) 2:

Studi ini meneliti integrasi dari sembilan pasar saham Asia menggunakan metodologi baru wavelet beberapa korelasi dan beberapa korelasi silang yang diusulkan oleh Fernandez (2012). Pendekatan baru ini menghilangkan beberapa keterbatasan yang ditemui ketika pairwise wavelet korelasi dan korelasi-silang konvensional digunakan untuk menilai komovement dari satu set indeks saham. Hasil kami menunjukkan bahwa pasar saham Asia sangat terintegrasi pada frekuensi yang lebih rendah dan relatif kurang terintegrasi pada frekuensi yang lebih tinggi. Dari perspektif investor internasional, oleh karena itu pasar saham Asia menawarkan sedikit potensi keuntungan dari diversifikasi portofolio internasional terutama untuk bulanan, kuartalan, dan BI-tahunan waktu cakrawala investor, sedangkan, lebih tinggi potensi keuntungan diharapkan di intraweek, mingguan, dan waktu dua minggu cakrawala.