The moisture content was determined

The moisture content was determined by drying 10 g of field-moist sieved soil at 70°C for 24 h and was used to normalize the results of all assays, except where noted. Subsamples (5 g) were added to 50 mL distilled water and held overnight and until pH measurements were made, using a model 901 ion analyzer (Orion Instruments).
Respiration measurements were made as soon as the samples were received in the laboratory. Duplicate 100-g wet weight, non-sieved samples were placed in 400-mL sealable glass containersfitted with rubber serum bottle caps. The initial CO, concentra-tion in the headspace was assayed at the beginning of the experi-ment and again 2 h later by gas chromatography (Hewlett Packard5730A with a thermal conductivity detector; 2 m x 3 mm stainlesssteel Porapak R column and He carrier gas). The respiration rate was constant for 4 h after incubation was initiated, therefore, the initial 2-h incubation period was used routinely to measure respira-tion rates to insure a linear response. After analysis, soil samples were air dried and sieved through a 2 mm screen for use innormalizing respiration data to grams of dry weight and for total C,N, and P analyses.

Results (Indonesian) 1:

kadar air ditentukan dengan pengeringan 10 g diayak tanah lapangan lembab pada 70 ° c selama 24 jam dan digunakan untuk menormalkan hasil dari semua tes, kecuali dicatat. Subsamples (5 g) ditambahkan ke 50 ml air suling dan diadakan semalam dan sampai pengukuran ph dibuat, menggunakan penganalisis ion Model 901 (instrumen orion).
Pengukuran respirasi dilakukan segera setelah sampel diterima di laboratorium. duplikat berat 100-g basah, sampel non-disaring ditempatkan di kaca sealable 400 ml containersfitted dengan tutup karet botol serum. co awal,konsentrasi-tion dalam headspace itu diuji di awal pengalaman-ment dan lagi 2 jam kemudian dengan kromatografi gas (hewlett packard5730a dengan detektor konduktivitas termal; 2 mx 3 mm stainlesssteel porapak r kolom dan ia gas carrier). laju respirasi konstan selama 4 jam setelah inkubasi dimulai, oleh karena itu,masa inkubasi 2-h awal digunakan secara rutin untuk mengukur tingkat respirasi untuk memastikan respon linear. setelah analisis, sampel tanah yang dikeringkan dan disaring melalui layar 2 mm untuk digunakan innormalizing Data respirasi untuk gram berat kering dan total c, n, dan p analisis.

Results (Indonesian) 2:

Kadar ditentukan oleh pengeringan 10 g tanah diayak field-lembab pada 70° C selama 24 jam dan digunakan untuk menormalkan hasil tes semua, kecuali dinyatakan. Subsamples (5 gram) ditambahkan ke air 50 mL suling dan diselenggarakan dalam semalam dan sampai pengukuran pH dibuat, menggunakan model 901 ion analyzer (Orion instrumen).
Respirasi pengukuran dilakukan segera setelah sampel diterima di laboratorium. Duplikat 100 g berat basah, sampel bebas-disaring ditempatkan di containersfitted 400 mL sealable kaca dengan tutup botol karet serum. Awal CO, Surat-tion di VR38DETT diuji pada permulaan experi-ment dan lagi 2 h kemudian oleh kromatografi gas (Hewlett Packard5730A dengan detektor konduktivitas termal; 2 m x 3 mm stainlesssteel Porapak R kolom dan ia pembawa gas). Tingkat respirasi adalah terus-menerus untuk 4 h setelah inkubasi dimulai, oleh karena itu, masa inkubasi 2-h awal digunakan secara rutin untuk mengukur respira-tion tarif untuk memastikan respon linier. Setelah analisis, sampel tanah itu udara kering dan disaring melalui layar 2 mm untuk penggunaan innormalizing data respirasi gram berat kering dan untuk total analisis C, N dan P.