West Virginia UniversityThis articl

West Virginia University
This article investigates an external variable critical to the understanding of sociolinguistic
variation in a rural, tri-ethnic community in the Southern United States. Cultural identity, the
orientation of the speaker to the community, was first observed in variationist work by Labov
(1963) but has not been regularly analyzed as have sex, age, and ethnicity. Cultural identity is
postulated as a speaker’s orientation to the local and larger regional cultures, and in Warren
County, North Carolina, this orientation correlates strongly with vernacular variants of present
and past tense be. For copula absence (e.g. They
real nice people), was regularization (e.g. We
was going), and past tense wont (e.g. We wont gonna go), the cultural identity of the speaker
had statistically significant effects on language variation. To understand language variation in this
community, the interactions of cultural identity and other external variables must be considered.*

Results (Indonesian) 1:

Universitas Virginia BaratArtikel ini menyelidiki variabel eksternal kritis kepada pemahaman mengenai sosiolinguistikvariasi dalam masyarakat pedesaan, tri-etnis di Amerika Serikat Selatan. Identitas budaya,orientasi pembicara kepada masyarakat, pertama kali diamati dalam pekerjaan variationist oleh Labov(1963) tetapi tidak telah secara teratur dianalisis seperti jenis kelamin, usia, dan etnis. Identitas budayadidalilkan sebagai seorang pembicara orientasi budaya daerah lokal dan lebih besar, dan WarrenCounty, North Carolina, orientasi ini berkorelasi kuat dengan vernakular varian Presentdan masa lampau. Untuk ketiadaan terali (misalnya mereka orang baik nyata), adalah regularisasi (misalnya kitaakan), dan wont masa lampau (misalnya wont kita akan pergi), identitas budaya speakermemiliki efek signifikan secara statistik pada variasi bahasa. Untuk memahami variasi bahasa inimasyarakat, interaksi antara identitas budaya dan variabel lain eksternal harus considered.*

Results (Indonesian) 2:

West Virginia University
Artikel ini menyelidiki variabel eksternal penting untuk memahami sosiolinguistik
variasi dalam sebuah komunitas tri-etnis pedesaan di Amerika Serikat Selatan. Identitas budaya, yang
orientasi pembicara kepada masyarakat, pertama kali diamati dalam pekerjaan variationist oleh Labov
(1963) namun belum dianalisis secara teratur seperti berhubungan seks, usia, dan etnis. Identitas budaya yang
didalilkan sebagai orientasi pembicara dengan budaya daerah setempat dan lebih besar, dan di Warren
County, North Carolina, orientasi ini berkorelasi kuat dengan varian vernakular ini
dan masa lalu be tegang. Untuk kata kerja penghubung adanya (misalnya Mereka? Orang yang nyata baik), adalah regularisasi (misalnya Kami
akan), dan wont lampau (misalnya Kami wont akan pergi), identitas budaya pembicara
memiliki efek yang signifikan secara statistik pada variasi bahasa. Untuk memahami variasi bahasa dalam
masyarakat, interaksi identitas budaya dan variabel eksternal lainnya harus diperhatikan. *