From a signaling theory perspective

From a signaling theory perspective (Spence, 1973), there exists the problem of information asymmetry (Stiglitz, 2002; Healy and Palepu, 2001) among various parties, inside or outside the organization. To avoid or reduce the problem, those who own or have access to the needed information can communicate or send signals to their counterparties (Connelly et al., 2011; Bergh and Gibbons, 2011). This voluntary disclosure of relevant information alleviates the information transparency and assists both parties to form common understanding. With respect to the human capital related revelation, firms can disseminate relevant information to various stakeholders (Olsson,
2001).

Results (Indonesian) 1:

Dari perspektif teori pensinyalan (Spence, 1973), ada masalah asimetri informasi (Stiglitz, 2002; Healy dan Runtupalit, 2001) antara berbagai pihak, di dalam atau di luar organisasi. Untuk menghindari atau mengurangi masalah, orang-orang yang memiliki atau memiliki akses ke informasi yang dibutuhkan dapat berkomunikasi atau mengirim sinyal untuk mereka mitra (Connelly et al., 2011; Bergh dan Gibbons, 2011). Pengungkapan informasi relevan ini sukarela meredakan transparansi informasi dan membantu kedua belah pihak untuk membentuk pemahaman umum. Sehubungan dengan Kitab Wahyu terkait modal manusia, perusahaan dapat menyebarkan informasi yang relevan dengan berbagai unsur terkait (Olsson,2001).

Results (Indonesian) 2:

Dari teori signaling perspektif (Spence, 1973), terdapat masalah asimetri informasi (Stiglitz, 2002; Healy dan Palepu, 2001) antara berbagai pihak, di dalam atau di luar organisasi. Untuk menghindari atau mengurangi masalah, mereka yang memiliki atau memiliki akses ke informasi yang dibutuhkan dapat berkomunikasi atau mengirim sinyal ke counterparty mereka (Connelly et al, 2011;. Bergh dan Gibbons, 2011). Pengungkapan sukarela ini informasi yang relevan meredakan transparansi informasi dan membantu kedua belah pihak untuk membentuk pemahaman bersama. Sehubungan dengan wahyu modal terkait manusia, perusahaan dapat menyebarkan informasi yang relevan dengan berbagai pemangku kepentingan (Olsson,
2001).