Widespread access to ARV treatmenti

Widespread access to ARV treatment
in Thailand is recent, but the Thai government was able to roll out
treatment quickly once the Government Pharmaceutical Organisation
(GPO) started the production of a fixed-dose triple combination (GPO-vir)
of stavudine, lamivudine and nevirapine at a cost of 1200 Baht (30 USD)
per month. Between 2002 and 2005, the number of people receiving ARVs
rose from 3000 to 52,593 (Bank 2005:4). Local production of these
first-line ARVs was possible because none of the products was patented in
Thailand.

Results (Indonesian) 1:

Akses yang luas terhadap pengobatan ARVdi Thailand baru, tapi pemerintah Thailand bisa untuk menggelarpengobatan dengan cepat sekali pemerintah organisasi farmasi(GPO) memulai produksi dari kombinasi tiga dosis tetap (GPO-vir)stavudine, lamivudine dan nevirapine dengan biaya sebesar 1200 Baht (30 USD)per bulan. Antara 2002 dan 2005, jumlah orang yang menerima ARVnaik dari 3000 ke 52,593 (Bank 2005:4). Produksi lokal inilini pertama ARV itu mungkin karena tak satu pun dari produk dipatenkanThailand.

Results (Indonesian) 2:

Akses luas terhadap pengobatan ARV
di Thailand baru-baru ini, tapi pemerintah Thailand mampu menggelar
pengobatan cepat setelah Organisasi Farmasi Pemerintah
(GPO) mulai produksi dosis tetap kombinasi tiga (GPO-vir)
dari stavudine, lamivudine dan nevirapine dengan biaya 1.200 Baht (30 USD)
per bulan. Antara 2002 dan 2005, jumlah orang yang menerima ARV
meningkat dari 3000 sampai 52593 (Bank 2005: 4). Produksi lokal ini
ARV lini pertama mungkin karena tidak ada produk yang dipatenkan di
Thailand.