less juicy, and therefore have a po

less juicy, and therefore have a poorer eating quality, than meat which
is fatter and therefore less healthy. Health and palatability are to a
degree incompatible, since the requirements for wholesomeness and
eating quality are conflicting. It was mentioned that soft fat can be a
problem in modern very lean pigs. This is because soft fat does not
support the lean as effectively as firm fat and therefore may result in
poorer muscle shape and less firm overall texture to the joint. However,
softer fat contains a higher proportion of unsaturated fatty acids, which
are healthier to eat. Again, one quality characteristic, appearance of the
joint, is difficult to maintain while also achieving another, healthiness
of the fat. A very effective way of improving carcass quality through
reducing fatness is to use entire, rather than castrated, male animals,
but the resulting lean meat may have less desirable eating qualities.
The problem of boar taint has been mentioned and there is a suggestion
that beef from young bulls may be less tender than that from steers
(Morgan et al., 1993)

Results (Indonesian) 1:

kurang juicy, dan karena itu memiliki kualitas makan yang miskin, daripada daging yanggemuk dan karena itu kurang sehat. Kesehatan dan kelezatangelar tidak sesuai, sejak persyaratan untuk kegunaan danMakan kualitas bertentangan. Disebutkan bahwa lemak lembut dapatmasalah pada babi sangat kurus modern. Hal ini karena lembut lemak tidakmendukung ramping sebagai efektif sebagai perusahaan lemak dan karena itu dapat mengakibatkanmiskin otot bentuk dan tekstur keseluruhan kurang perusahaan sendi. Namun,lemak lebih lembut mengandung proporsi yang lebih tinggi dari asam lemak tak jenuh, yangsehat untuk makan. Sekali lagi, satu kualitas karakteristik, penampilanbersama, sulit untuk mempertahankan sementara juga mencapai lain, Kesehatanlemak. Cara yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas bangkai melaluimengurangi kegemukan adalah dengan menggunakan seluruh, daripada binatang dikebiri, laki-laki,tetapi daging yang dihasilkan mungkin memiliki kualitas makan kurang diinginkan.Masalah celeng noda telah disebutkan dan ada saranbahwa daging sapi dari sapi jantan muda mungkin kurang tender dari itu dari mengarahkan(Morgan et al., 1993)

Results (Indonesian) 2:

kurang juicy, dan karena itu memiliki kualitas makan miskin, daripada daging yang
lebih gemuk dan karena itu kurang sehat. Kesehatan dan palatabilitas yang ke
tingkat yang tidak kompatibel, karena persyaratan untuk kegunaan dan
makan kualitas yang bertentangan. Disebutkan bahwa lemak yang lembut bisa menjadi
masalah dalam yang modern babi sangat ramping. Hal ini karena lemak yang lembut tidak
mendukung ramping seefektif lemak tegas dan karena itu dapat mengakibatkan
bentuk otot miskin dan tekstur keseluruhan kurang tegas untuk sendi. Namun,
lemak lebih lembut mengandung proporsi yang lebih tinggi dari asam lemak tak jenuh, yang
lebih sehat untuk makan. Sekali lagi, salah satu karakteristik kualitas, penampilan
bersama, sulit untuk mempertahankan sementara juga mencapai lain, keafiatan
dari lemak. Sebuah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas karkas melalui
mengurangi kegemukan adalah dengan menggunakan seluruh, bukan dikebiri, hewan jantan,
tetapi daging tanpa lemak yang dihasilkan mungkin memiliki kualitas makan kurang diinginkan.
Masalah babi noda telah disebutkan dan ada saran
bahwa daging sapi dari sapi jantan muda mungkin lembut kurang dari itu dari sapi jantan
(Morgan et al., 1993)