Remember that value engineering I m

Remember that value engineering I mentioned earlier? First of all, Yamasaki's firm proposed a mix of varying heights and densities of buildings--low rise, high rise, and walk-ups (not more than three stories)--but that plan was nixed and all buildings were set at eleven stories each in order to economize each building's construction. Some politicians attributed the high cost estimates to having to pay union wages to the construction crews. Regardless, money had to be saved somehow, and changing the size and shape of the buildings wasn't the only way. In order to get more people into smaller building footprints, the units were way too small and had inadequate kitchens and plumbing fixtures. Even worse were that the elevators only stopped on three of the eleven floors--it costs a lot of money to stop an elevator on a floor, so by stopping it on the first, fourth, seventh, and tenth, you save a lot of cash, right?

Results (Indonesian) 1:

Ingat bahwa teknik nilai yang saya sebutkan sebelumnya? Pertama-tama, Yamasaki di perusahaan mengusulkan campuran dari berbagai tinggi dan kepadatan bangunan--rendah naik, naik tinggi, dan walk-ups (tidak lebih dari tiga cerita)--tapi rencana itu adalah nixed dan semua bangunan yang ditetapkan di sebelas cerita masing-masing untuk menghemat setiap bangunan. Beberapa politisi dikaitkan perkiraan biaya tinggi harus membayar upah union untuk kru konstruksi. Terlepas dari itu, uang harus diselamatkan entah bagaimana, dan mengubah ukuran dan bentuk bangunan tidak satu-satunya cara. Untuk mendapatkan lebih banyak orang ke jejak kaki bangunan yang lebih kecil, unit terlalu kecil dan memiliki dapur yang tidak memadai dan keramahan. Lebih buruk lagi adalah bahwa Lift hanya berhenti pada tiga lantai sebelas--biaya banyak uang untuk menghentikan Lift di lantai, jadi dengan menghentikan pada pertama, keempat, ketujuh dan kesepuluh, Anda menyimpan banyak uang, kanan?

Results (Indonesian) 2:

Ingat bahwa rekayasa nilai yang saya sebutkan sebelumnya? Pertama-tama, perusahaan Yamasaki mengusulkan campuran dari berbagai ketinggian dan kepadatan bangunan - rendah naik, naik tinggi, dan berjalan-up (tidak lebih dari tiga cerita) - namun rencana yang nixed dan semua bangunan yang ditetapkan pada sebelas cerita masing-masing dalam rangka untuk menghemat konstruksi masing-masing bangunan. Beberapa politisi disebabkan perkiraan biaya yang tinggi untuk harus membayar upah serikat ke kru konstruksi. Terlepas dari itu, uang harus disimpan entah bagaimana, dan mengubah ukuran dan bentuk bangunan itu bukan satu-satunya cara. Dalam rangka untuk mendapatkan lebih banyak orang ke jejak kaki bangunan yang lebih kecil, unit yang terlalu kecil dan memiliki dapur yang tidak memadai dan perlengkapan pipa. Bahkan lebih buruk lagi adalah bahwa lift hanya berhenti pada tiga dari sebelas lantai - biaya banyak uang untuk menghentikan lift di lantai, sehingga dengan menghentikan pada pertama, keempat, ketujuh, dan kesepuluh, Anda menyimpan banyak cash, kan?