The big red sun was already sinking

The big red sun was already sinking into a sea of purple cloud, so low in the sky that its rays lit only the topmost tier of steps in the amphitheater, where so many hundreds of children had been waiting for so long. No cheerful hum of voices broke the sad and disconsolate silence. The shadows were lengthening fast. It would soon be dark, and the children began to shiver in the chill evening air. Somewhere in the distance a church clock struck eight. Doubt gave way to certainty: the whole scheme had been a complete fiasco. One or two children got up and drifted off. Others followed suit. None of them said a word – their disappointment was too great. Eventually, Paolo came over to Momo and said, "It's no use waiting any longer - no one'll turn up now. Good night." And he walked off too. Franco was the next to leave. "It's hopeless," he said. "We can't count on the grown-ups, we know that now. I never did trust them anyway. As far as I'm concerned, they can stew in their own juice from now on."
More and more children left. It was dark by the time the last of them gave up and went home, leaving Momo alone with Guido and Beppo.
The old roadsweeper stood up.
"Are you going, too ?" Momo asked.
"I've got to," Beppo told her with a sigh. "I'm on night duty."
"Night duty ?"
"Yes, unloading garbage at the municipal dump. I'm due there in half an hour."
"But it's Sunday. Besides, you've never had to do that before."
"No, but we've been told to report there. They say it's only temporary. There's too much garbage to handle, apparently. Shortage of staff, and so on."
"What a shame," said Momo. "I'd have liked you to stay a while."
"Yes, I don't want to go myself, but there it is - I've got to." And Beppo mounted his squeaky old bicycle and pedalled off into the darkness.
Guido was whistling a soft and melancholy tune. He could whistle very sweetly, and Momo was listening with pleasure when he suddenly broke off.
"Heavens," he exclaimed, "I must go, too. Today's when I start my new job - night watchman, didn't I tell you ? I'd forgotten the time."
Momo just stared at him and said nothing. "So our plan didn't work out," he went on. "Never mind, Momo. It didn't work out the way I hoped, either, but it was fun all the same - tremendous fun."

63

Results (Indonesian) 1:

Matahari merah besar sudah tenggelam ke lautan awan ungu, begitu rendah di langit yang sinar dinyalakan hanya tingkat paling atas langkah di amphitheater, mana begitu banyak ratusan anak-anak telah menunggu begitu lama. Hum tidak ceria suara memecah kebisuan sedih dan sedih. Bayang-bayang yang memanjang cepat. Ini akan segera menjadi gelap, dan anak-anak mulai menggigil di udara malam yang dingin. Di suatu tempat di kejauhan gereja jam menghantam delapan. Diragukan lagi memberi jalan untuk kepastian: skema seluruh telah kegagalan yang lengkap. Satu atau dua anak bangun dan tertidur. Orang lain mengikutinya. Tidak satupun dari mereka berkata kata-kekecewaan mereka terlalu besar. Akhirnya, Paolo datang ke Momo dan berkata, "tidak ada gunanya menunggu lebih lama lagi - tidak ada yang akan berubah sekarang. Baik malam." Dan ia berjalan pergi terlalu. Franco adalah orang seterusnya yang meninggalkan. "Itu sia-sia," katanya. "Kita tidak dapat mengandalkan orang-orang dewasa, kita tahu bahwa sekarang. Aku tidak pernah melakukan mempercayai mereka pula. Sejauh yang saya prihatin, mereka dapat rebus dalam jus sendiri sekarang." Anak lebih banyak dan lebih kiri. Itu gelap pada saat terakhir mereka menyerah dan pulang, meninggalkan Momo sendirian dengan Guido dan Beppo. Roadsweeper lama berdiri."Anda akan, juga?" Momo bertanya."Aku punya ke," Beppo mengatakan dengan desahan. "Saya bertugas malam.""Malam tugas?""Ya, bongkar sampah di pembuangan kota. Saya karena ada dalam setengah jam.""Tapi itu hari Minggu. Selain itu, Anda belum pernah melakukannya sebelumnya.""No, but we've been told to report there. They say it's only temporary. There's too much garbage to handle, apparently. Shortage of staff, and so on.""What a shame," said Momo. "I'd have liked you to stay a while.""Yes, I don't want to go myself, but there it is - I've got to." And Beppo mounted his squeaky old bicycle and pedalled off into the darkness.Guido was whistling a soft and melancholy tune. He could whistle very sweetly, and Momo was listening with pleasure when he suddenly broke off."Heavens," he exclaimed, "I must go, too. Today's when I start my new job - night watchman, didn't I tell you ? I'd forgotten the time."Momo just stared at him and said nothing. "So our plan didn't work out," he went on. "Never mind, Momo. It didn't work out the way I hoped, either, but it was fun all the same - tremendous fun." 63

Results (Indonesian) 2:

Matahari merah besar sudah tenggelam ke lautan awan ungu, begitu rendah di langit yang sinarnya hanya diterangi tingkat paling atas langkah-langkah di amfiteater, di mana begitu banyak ratusan anak telah menunggu begitu lama. Tidak ada hum ceria suara memecah keheningan sedih dan putus asa. Bayangan yang memanjang cepat. Ini akan segera gelap, dan anak-anak mulai menggigil di udara dingin malam. Di suatu tempat di kejauhan jam gereja melanda delapan. Keraguan memberi jalan untuk kepastian: seluruh skema telah benar-benar gagal. Satu atau dua anak bangkit dan tertidur. Lainnya mengikuti. Tak satu pun dari mereka mengatakan kata - kekecewaan mereka itu terlalu besar. Akhirnya, Paolo datang ke Momo dan berkata, "Tidak ada gunanya menunggu lebih lama lagi -.. Tak ada yang akan berubah sekarang Selamat malam" Dan ia berjalan pergi juga. Franco adalah berikutnya untuk meninggalkan. "Tak ada harapan," katanya. "Kita tidak bisa mengandalkan orang-orang dewasa, kita tahu bahwa sekarang. Aku tidak pernah percaya mereka tetap. Sejauh yang saya ketahui, mereka dapat rebusan dalam jus mereka sendiri dari sekarang."
Semakin banyak anak-anak kiri. Itu gelap pada saat yang terakhir dari mereka menyerah dan pulang ke rumah, meninggalkan Momo sendirian dengan Guido dan Beppo.
The roadsweeper tua berdiri.
"Apakah Anda akan juga?" Tanya Momo.
"Aku harus," Beppo mengatakan sambil mendesah. "Saya bertugas malam."
"Tugas malam?"
"Ya, bongkar sampah di tempat pembuangan sampah. Aku karena ada setengah jam."
"Tapi itu hari Minggu. Selain itu, Anda tidak pernah harus melakukan itu sebelumnya. "
" Tidak, tapi kita sudah diberitahu untuk melaporkan ada. Mereka mengatakan itu hanya sementara. ada terlalu banyak sampah untuk menangani, rupanya. Kekurangan staf, dan sebagainya. "
" Sayang, "kata Momo. "Saya akan menyukai Anda untuk tinggal sementara."
"Ya, saya tidak ingin pergi sendiri, tapi ada itu -. Aku harus" Dan Beppo dipasang sepeda tua melengking dan mengayuh off ke dalam kegelapan.
Guido bersiul lagu lembut dan melankolis. Dia bisa bersiul sangat manis, dan Momo mendengarkan dengan senang ketika ia tiba-tiba berhenti.
"Surga," dia berseru, "Aku harus pergi, terlalu hari ini ketika saya memulai pekerjaan baru saya -. Penjaga malam, tidak saya katakan? aku lupa waktu. "
Momo hanya menatapnya dan mengatakan apa-apa. "Jadi rencana kami tidak berhasil," ia melanjutkan. "Sudahlah, Momo Ini tidak berhasil seperti yang saya harapkan, baik, tapi itu menyenangkan semua sama -.. Yang luar biasa menyenangkan" 63