When Twenty One Pilots burst onto t

When Twenty One Pilots burst onto the national stage in 2013 with their major label debut, I’m not sure anyone knew quite what to think of the Midwest duo who have since become akin to alternative music royalty. Though the album was far from perfect, there were more than a handful of anthemic singles that helped propel the group into the underground pop stratosphere. Venues were packed, digital downloads were sold, and for a while everyone thought that a potentially game-changing new voice had emerged.

Two years and several hundred live shows later, Twenty One Pilots have returned to the spotlight with the release of their fourth studio album, Blurryface. The record features fourteen tracks, each with a distinctly unique sound, and therein lies the first of many problems with this release. Where Vessel showcased a diverse range of influences channeled through a fairly direct alternative pop sound, Blurryface tries to be a bit of everything at once and ends up delivering a very frustrating and disjointed series of tracks that try far too hard to be different.

Let’s back up a bit — I don’t want to make you think I hated this record from the start. In fact, I had the highest of hopes for Twenty One Pilots and still do, despite what I might think of this album as a whole. “Heavydirtysoul” kicks things off on a fun and fast note, with quick drumming that gets your feet moving almost as fast as the infectious and simplistic hook causes you to sing along. This is the type of material fans expected the band to deliver, and it’s here they shine the brightest. It’s unique, but not so outside the box that casual listeners will cry foul. “Stressed Out,” the second track and first real single, follows a similar format while slowing things down just enough to allow for those depressed by the unwavering forward motion of time a nice mid-tempo track to sulk to the next time they feel like an outcast in their hometown.

When the reggae-themed “Ride” begins you can almost feel the album start to run off the rails. The song is structurally sound, with interesting instrumentation and perfectly fine lyrics, but it’s also unquestionably different than everything we’ve heard up to this point on the album. That would be fine if everything still made sense cohesively, but from this point on, the sequencing only becomes more and more jarring. “Fairly Local,” for example, follows the laid-back vibes of “Ride” with a futuristic and bombastic sound that lacks the emotional punch its over-accented lyrics wish to deliver. “Doubt” encounters a similar problem, as its synth-heavy production follows two stripped-down tracks with little to no transition between the two.

What the album lacks in flow it makes up for, to an extent, with a number of potential singles that bring to mind the best material from the rest of the band’s catalog. We already talked about “Stressed Out,” which grows on you over time, but the real quality material has gone largely unshared. “Tear In My Heart” boasts a classic pop sound with the structural sensibilities and unwavering lyrical honesty only Twenty One Pilots can deliver, while “The Judge” bounces with a stripped-down sound that is perfect for long summer car rides. The real highlight, though, is “Hometown.” It’s tucked away near the end of the record, showcasing a different side of the band that is near impossible to resist. It’s the kind of track that tells us what Twenty One Pilots may deliver in the future, and it’s more than good enough to guarantee I at least spin their next album.

Still, a collection of possible singles scattered amongst an album filled with more good ideas than good songs is not enough to hold your interest. Blurryface runs just over 53 minutes in length, and I caught myself checking how many tracks I had left after the sixth song on my very first listen. Blame it on the lack of clear focus in the music, or simply the overwhelming sonic saturation that comes with material influenced by every variation of pop music known to man, but there is too much happening on this record for any one or two elements to stick with you. In some cases that may be a good thing, like when The Dear Hunter adds orchestral elements to their already full sound, but for Twenty One Pilots it largely dilutes what could be great material.

Given the success and acclaim their live show has received, there is not a doubt in my mind that Twenty One Pilots will continue to thrive in 2015 despite creating a rather lackluster record. Blurryface could have been the next step in an evolution that has proven pop bands today can do anything they put their minds to, but instead it plays like a messy collection of interesting ideas that never quite come together the way you hope they might. I’m sure some will find plenty of material to love here, but in terms of moving things forward, Blurryface largely relies on already proven ideas for its best moments. Twenty One Pilots have delivered more satisfying material in the past, and I am hopeful they will again one day.

Results (Indonesian) 1:

Ketika dua puluh satu pilot meledak ke panggung nasional pada tahun 2013 dengan label Mayor debut mereka, aku tidak yakin siapa pun tahu apa yang harus memikirkan duo Midwest yang telah sejak itu menjadi mirip dengan royalti musik alternatif. Meskipun album ini jauh dari sempurna, ada lebih dari segelintir anthemic single yang membantu mendorong kelompok ke pop stratosfer bawah tanah. Tempat yang makan, unduhan digital terjual, dan untuk sementara semua orang berpikir bahwa berpotensi permainan-mengubah suara baru telah muncul.Dua tahun dan beberapa ratus hidup menunjukkan kemudian, dua puluh satu pilot telah kembali ke sorotan dengan rilis album studio keempat mereka, Blurryface. Catatan memiliki 14 lagu, masing-masing dengan suara yang jelas unik, dan di sinilah letak yang pertama dari banyak masalah dengan rilis ini. Mana kapal ini memamerkan berbagai pengaruh yang disalurkan melalui suara pop alternatif yang cukup langsung, Blurryface mencoba untuk menjadi sedikit dari segala sesuatu sekaligus dan berakhir memberikan serangkaian sangat frustasi dan terputus-putus trek yang mencoba terlalu keras untuk menjadi berbeda.Mari kita kembali sedikit — saya tidak ingin membuat Anda berpikir aku benci Catatan ini dari awal. Bahkan, aku punya harapan tertinggi untuk dua puluh satu pilot dan masih melakukannya, meskipun apa yang mungkin berpikir album ini secara keseluruhan. "Heavydirtysoul" dimulai hal-hal menyenangkan dan catatan cepat, dengan cepat drum yang mendapatkan kaki Anda bergerak hampir secepat menular dan sederhana menghubungkan menyebabkan Anda untuk bernyanyi bersama. Ini adalah jenis bahan penggemar diharapkan band untuk memberikan, dan itu adalah di sini mereka bersinar paling cemerlang. Unik, tapi tidak begitu di luar kotak yang kasual pendengar akan menangis busuk. "Menekankan Out," kedua melacak dan pertama berikut nyata tunggal, format yang serupa sementara memperlambat hal-hal turun hanya cukup untuk memungkinkan orang-orang tertekan oleh gerakan maju tak tergoyahkan waktu tempo pertengahan lagu yang bagus untuk khodamnya untuk waktu berikutnya mereka merasa seperti buangan di kampung halaman mereka.Ketika mulai bertema reggae "naik" Anda bisa merasakan album mulai menjalankan dari rel. Lagu ini secara struktural suara, dengan menarik instrumentasi dan lirik yang baik-baik saja, tetapi juga tidak diragukan lagi berbeda dari segala sesuatu yang kita dengar sampai saat ini di album. Itu akan baik-baik saja jika semuanya masih masuk akal militer, tetapi dari titik ini, sekuensing hanya menjadi lebih dan lebih menggelegar. "Cukup lokal," misalnya, berikut getaran santai "Naik" dengan suara yang futuristik dan bombastis yang kekurangan emosional pukulan yang berlebihan beraksen lirik berharap untuk menyampaikan. "Keraguan" pertemuan masalah serupa, sebagai produksinya synth-berat berikut dua dilucuti-down lagu dengan sedikit ada transisi antara keduanya.Apa album kekurangan dalam aliran itu membuat untuk, untuk luas, dengan sejumlah potensi tunggal yang membawa ke pikiran bahan terbaik dari seluruh band Katalog. Kami sudah berbicara tentang "Menekankan Out," yang tumbuh pada Anda dari waktu ke waktu, tapi riil kualitas bahan telah sebagian besar unshared. "Air mata dalam hati saya" menawarkan suara pop klasik dengan kepekaan struktural dan tak tergoyahkan kejujuran liris hanya dua puluh satu pilot dapat memberikan, sementara "Sang hakim" memantul dengan dilucuti-down suara yang sempurna untuk musim panas yang panjang naik mobil. Menyoroti riil, meskipun, adalah "Hometown." Itu adalah terselip di dekat akhir catatan, menampilkan sisi yang berbeda dari band yang sudah dekat tidak mungkin untuk melawan. Ini adalah jenis lagu yang memberitahu kita apa yang dapat memberikan dua puluh satu pilot di masa depan, dan itu lebih dari cukup baik untuk menjamin saya setidaknya spin album mereka berikutnya.Namun, koleksi Single mungkin tersebar di antara album penuh dengan ide-ide bagus lagi daripada lagu-lagu yang baik ini tidak cukup untuk menahan minat. Blurryface menjalankan lebih dari 53 menit panjang, dan aku menangkap diriku memeriksa berapa banyak trek yang aku telah meninggalkan setelah mendengarkan lagu keenam pada saya pertama. Menyalahkan kurangnya fokus yang jelas dalam musik, atau hanya luar biasa saturasi sonik yang datang dengan bahan yang dipengaruhi oleh setiap variasi musik pop yang dikenal manusia, tetapi tidak terlalu banyak terjadi pada Catatan ini untuk setiap satu atau dua elemen untuk tetap bersama Anda. Dalam beberapa kasus yang mungkin hal yang baik, seperti ketika The Dear Hunter menambahkan unsur-unsur orkestra suara mereka sudah penuh, tetapi untuk dua puluh satu pilot itu sebagian besar mencairkan apa yang bisa menjadi bahan great.Mengingat kesuksesan dan pertunjukan live mereka telah menerima pujian, tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa dua puluh satu pilot akan terus berkembang di tahun 2015 meskipun membuat catatan yang agak bersemangat. Blurryface bisa menjadi langkah berikutnya dalam evolusi yang telah terbukti band pop hari ini bisa melakukan apa saja yang mereka menempatkan pikiran mereka untuk, tetapi sebaliknya memainkan seperti koleksi berantakan ide-ide menarik yang pernah datang bersama-sama dengan cara yang Anda berharap mereka mungkin. Aku yakin beberapa akan menemukan banyak bahan untuk cinta di sini, tetapi dalam hal hal-hal yang bergerak maju, Blurryface sebagian besar bergantung pada ide-ide yang sudah terbukti untuk saat-saat yang terbaik. Dua puluh satu pilot telah disampaikan lebih memuaskan bahan di masa lalu, dan saya berharap mereka akan kembali satu hari.

Results (Indonesian) 2:

Ketika Twenty One Pilot meledak ke panggung nasional pada tahun 2013 dengan debut major label mereka, saya tidak yakin ada yang tahu apa yang harus berpikir tentang duo Midwest yang sejak menjadi mirip dengan alternatif royalti musik. Meskipun album ini jauh dari sempurna, ada lebih dari beberapa single anthemic yang membantu mendorong kelompok ke stratosfer pop bawah tanah. Tempat yang dikemas, download digital yang dijual, dan untuk sementara semua orang berpikir bahwa suara baru yang berpotensi mengubah permainan telah muncul. Dua tahun dan beberapa ratus menunjukkan hidup kemudian, Twenty One Pilot telah kembali ke sorotan dengan merilis studio keempat mereka album, Blurryface. Rekor fitur empat belas lagu, masing-masing dengan suara jelas unik, dan di situlah letak yang pertama dari banyak masalah dengan rilis ini. Dimana Vessel memamerkan beragam pengaruh disalurkan melalui suara pop alternatif yang cukup langsung, Blurryface mencoba untuk menjadi sedikit semuanya sekaligus dan akhirnya memberikan serangkaian sangat frustasi dan terputus-putus dari trek yang mencoba terlalu keras untuk menjadi berbeda. Mari kita kembali sedikit - saya tidak ingin membuat Anda berpikir aku benci catatan ini dari awal. Bahkan, saya memiliki tertinggi harapan untuk Twenty One Pilot dan masih lakukan, meskipun apa yang mungkin saya pikir album ini secara keseluruhan. "Heavydirtysoul" kicks hal off pada menyenangkan dan catatan cepat, dengan drum cepat yang mendapat kaki Anda bergerak hampir secepat hook menular dan sederhana menyebabkan Anda untuk bernyanyi bersama. Ini adalah jenis penggemar materi diharapkan band untuk menyampaikan, dan itu di sini mereka bersinar terang. Ini unik, tapi tidak begitu luar kotak yang pendengar kasual akan menangis busuk. "Stres," lagu kedua dan pertama nyata tunggal, mengikuti format yang sama sementara memperlambat segalanya hanya cukup untuk memungkinkan mereka tertekan oleh tak tergoyahkan gerak maju waktu yang bagus mid-tempo lagu merajuk untuk waktu berikutnya mereka merasa seperti turun orang buangan di kampung halaman mereka. Ketika reggae-bertema "naik" dimulai Anda hampir dapat merasakan awal album lari rel. Lagu ini struktural suara, dengan instrumentasi yang menarik dan lirik baik-baik saja, tetapi juga tidak diragukan lagi berbeda dari segala sesuatu yang kita dengar sampai saat ini di album ini. Itu akan baik-baik saja jika semuanya masih masuk akal kohesif, tapi dari titik ini, sequencing hanya menjadi lebih dan lebih menggelegar. "Cukup lokal," misalnya, mengikuti getaran santai dari "naik" dengan suara futuristik dan bombastis yang tidak memiliki pukulan emosional lirik lebih beraksen yang ingin memberikan. "Keraguan" bertemu dengan masalah yang sama, karena produksi synth-berat berikut dua lagu dilucuti-down dengan sedikit tidak transisi antara dua. Apa album kurang dalam aliran itu membuat untuk, ke mana, dengan sejumlah single potensial yang membawa ke pikiran bahan terbaik dari seluruh katalog band. Kami sudah berbicara tentang "Stress Out," yang tumbuh pada Anda dari waktu ke waktu, tetapi bahan kualitas nyata telah pergi sebagian besar unshared. "Merobek In My Heart" membanggakan suara pop klasik dengan kepekaan struktural dan kejujuran lirik tak tergoyahkan hanya Twenty One Pilot dapat memberikan, sementara "The Hakim" memantul dengan suara dilucuti-down yang sempurna untuk musim panas yang panjang naik mobil. Sorot nyata, meskipun, adalah "Hometown." Itu adalah terselip dekat akhir catatan, menampilkan sisi yang berbeda dari band yang hampir mustahil untuk menolak. Ini adalah jenis lagu yang memberitahu kita apa yang Twenty One Pilot dapat memberikan di masa depan, dan itu lebih dari cukup baik untuk menjamin saya setidaknya berputar album mereka berikutnya. Namun, koleksi yang mungkin single tersebar di antara album penuh dengan lebih banyak ide yang baik dari lagu yang baik tidak cukup untuk menahan minat Anda. Blurryface berjalan lebih 53 menit panjang, dan aku menangkap diriku memeriksa berapa banyak lagu aku telah meninggalkan setelah lagu keenam pada saya pertama mendengarkan. Menyalahkan kurangnya fokus yang jelas dalam musik, atau hanya saturasi sonic luar biasa yang datang dengan materi dipengaruhi oleh setiap variasi musik pop yang dikenal manusia, tetapi ada terlalu banyak terjadi pada catatan ini untuk setiap satu atau dua elemen untuk tetap denganmu. Dalam beberapa kasus yang mungkin menjadi hal yang baik, seperti ketika The Dear Hunter menambahkan elemen orkestra untuk suara sudah penuh mereka, tetapi untuk Twenty One Pilot itu sebagian besar mencairkan apa yang bisa menjadi bahan yang bagus. Mengingat keberhasilan dan pujian live show mereka telah menerima, ada bukan keraguan dalam pikiran saya bahwa Twenty One Pilot akan terus berkembang pada tahun 2015 meskipun menciptakan rekor yang agak loyo. Blurryface bisa menjadi langkah berikutnya dalam evolusi yang telah terbukti band pop saat ini bisa melakukan apa saja yang mereka menempatkan pikiran mereka, tapi bukan itu bermain seperti koleksi berantakan ide-ide menarik yang tidak pernah cukup datang bersama-sama dengan cara yang Anda berharap mereka mungkin. Saya yakin beberapa akan menemukan banyak bahan untuk cinta di sini, tetapi dalam hal bergerak maju hal, Blurryface sebagian besar bergantung pada ide-ide yang sudah terbukti untuk saat-saat terbaik. Twenty One Pilot telah menyampaikan materi lebih memuaskan di masa lalu, dan saya berharap mereka akan kembali satu hari.