[O wives of the Prophet], spread th

[O wives of the Prophet], spread the verses of God and the wisdom which is taught in your homes. (Q 33:34)

Therefore, in this connection, the wives of the Prophet (sws) including ‘Ᾱ’ishah (rta) and Maymūnah (rta) acted as the divinely appointed teachers of God’s guidance under the divine command in the above mentioned verse of the Qur’ān. They were not acting as narrators of aḥādīth. In these affairs, they were the only available authority. Other believers, as I have mentioned above, did not have access to this aspect of the Prophet’s life. This shows that the religious guidance in this sphere of life was communicated to people through a special means. This special means of transmission of the prophetic knowledge was adopted so that the prophetic model or practice is made known to the world regarding all affairs including personal, familial and even conjugal. This was necessary because the Prophet (sws) was to provide a model and act like an exemplar regarding all aspects of human life and dealings. The way the wives of the Prophet (sws) fulfilled this obligation needs no explanation. The only thing that suffices as a reminder is that the performance of this duty by the wives of the Prophet (sws) cannot be termed transmission of knowledge through akhbār-i āḥād.

Results (Indonesian) 2:

[O istri Nabi], menyebarkan ayat-ayat Allah dan hikmat yang diajarkan di rumah Anda. (Q 33:34)

Oleh karena itu, dalam hubungan ini, istri-istri Nabi (saw) termasuk 'Ᾱ'ishah (rta) dan Maymunah (rta) bertindak sebagai guru ilahi ditunjuk bimbingan Tuhan di bawah perintah ilahi di atas disebutkan ayat Qur'an. Mereka tidak bertindak sebagai perawi hadis. Dalam urusan ini, mereka adalah satu-satunya otoritas yang tersedia. Orang percaya lainnya, seperti yang saya sebutkan di atas, tidak memiliki akses ke aspek kehidupan Nabi. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan keagamaan di bidang ini kehidupan dikomunikasikan kepada orang-orang melalui cara khusus. Ini berarti khusus transmisi pengetahuan kenabian diadopsi sehingga model kenabian atau praktek diumumkan kepada dunia mengenai semua urusan termasuk pribadi, keluarga dan bahkan suami-istri. Hal ini diperlukan karena Nabi (saw) adalah untuk menyediakan model dan bertindak seperti contoh mengenai semua aspek kehidupan manusia dan transaksi. Cara istri-istri Nabi (saw) memenuhi kewajiban ini tidak memerlukan penjelasan. Satu-satunya hal yang sudah cukup sebagai pengingat bahwa kinerja tugas ini dengan istri-istri Nabi (saw) tidak dapat disebut transmisi pengetahuan melalui Akhbar-i Ahad.