Zero was standing beside him now, w

Zero was standing beside him now, watching him write.
Stanley turned, and felt his neck throb. "I don't like it when you read over my
shoulder, okay?"
Zero said nothing.
I'll be careful. It's not all fun and games here, but I think I'm getting a lot out of it. It
builds character. The other boys…
"I don't know how," said Zero.
"What?"
"Can you teach me?"
Stanley didn't know what he was talking about. "Teach you what, to rock climb?"
Zero stared at him with penetrating eyes.
"What?" said Stanley. He was hot, tired, and sore.
"I want to learn to read and write," said Zero.
Stanley let out a short laugh. He wasn't laughing at Zero. He was just surprised. All
this time he had thought Zero was reading over his shoulder. "Sorry," he said. "I don't
know how to teach."
After digging all day, he didn't have the strength to try to teach Zero to read and
write. He needed to save his energy for the people who counted.
"You don't have to teach me to write," said Zero. "Just to read. I don't have anybody
to write to."
"Sorry," Stanley said again.

Results (Indonesian) 1:

Nol berdiri di sampingnya sekarang, menonton dia menulis.Stanley berubah, dan merasa lehernya berdenyut. "Saya tidak suka kalau Anda membaca di atas saya bahu, oke?"Zero mengatakan apa-apa.Aku akan berhati-hati. Memang tidak semua menyenangkan dan permainan di sini, tapi saya pikir saya mendapatkan banyak dari itu. Itu membangun karakter. Pria lain..."Aku tidak tahu bagaimana," kata nol."Apa?""Dapat Anda mengajari saya?"Stanley tidak tahu apa yang ia bicarakan. "Mengajarkan apa, untuk memanjat?"Nol menatapnya dengan mata yang tajam."Apa?" kata Stanley. Dia adalah panas, lelah dan sakit."Saya ingin belajar membaca dan menulis," kata nol.Stanley mengeluarkan tertawa pendek. Ia tidak tertawa nol. Dia hanya terkejut. Semua kali ini ia berpikir nol membaca atas bahunya. "Maaf," katanya. "Aku tidak tahu bagaimana mengajarkan."Setelah menggali sepanjang hari, ia tidak memiliki kekuatan untuk mencoba untuk mengajar nol untuk membaca dan menulis. Dia perlu untuk menyelamatkan energinya untuk orang-orang yang dihitung."Anda tidak memiliki untuk mengajari saya untuk menulis," kata nol. "Hanya untuk membaca. Saya tidak punya siapa pun untuk menulis ke.""Maaf," Stanley mengatakan lagi.

Results (Indonesian) 2:

Nol berdiri di sampingnya sekarang, mengawasinya menulis.
Stanley berubah, dan merasa leher berdenyut-nya. "Saya tidak suka kalau Anda membaca lebih saya
bahu, oke?"
Kata Nol apa-apa.
Aku akan berhati-hati. Ini tidak semua menyenangkan dan permainan di sini, tapi saya pikir saya mendapatkan banyak dari itu. Ini
membangun karakter. Anak-anak lain ...
"Aku tidak tahu bagaimana," kata Zero.
"Apa?"
"Bisakah Anda mengajari saya?"
Stanley tidak tahu apa yang ia bicarakan. "Mengajarkan apa, rock mendaki?"
Nol menatapnya dengan mata menembus.
"Apa?" kata Stanley. Dia adalah panas, lelah, dan sakit.
"Saya ingin belajar membaca dan menulis," kata Zero.
Stanley tertawa singkat. Dia tidak menertawakan Zero. Dia hanya terkejut. Semua
kali ini ia berpikir Zero membaca atas bahunya. "Maaf," katanya. "Saya tidak
tahu bagaimana untuk mengajar."
Setelah menggali sepanjang hari, ia tidak memiliki kekuatan untuk mencoba untuk mengajarkan Nol untuk membaca dan
menulis. Dia harus menghemat energi bagi orang-orang yang menghitung.
"Anda tidak perlu mengajari saya untuk menulis," kata Zero. "Hanya untuk membaca. Saya tidak punya siapa pun
untuk menulis."
"Maaf," kata Stanley lagi.