Infants born with low birthweight (

Infants born with low birthweight (less than 2500 grams) suffer from extremely high rates of
morbidity and mortality from infectious disease, and are underweight, stunted or wasted beginning in
the neonatal period through childhood. Infants weighing 2000-2499 g at birth are 4 times more likely
to die during their first 28 days of life than infants who weigh 2500-2999 g, and 10 times more likely
to die than infants weighing 3000-3499 g. Low birthweight is associated with impaired immune
function, poor cognitive development, and high risks of developing acute diarrhoea or pneumonia. It
is estimated that in Bangladesh, almost half of the infant deaths from pneumonia or diarrhoea could
be prevented if low birthweight were eliminated. Those low birthweight infants who survive have
little chance of fully reaching their growth potential. Moreover, evidence now shows that adults born
with low birthweight face an increased risk of chronic diseases including high blood pressure, noninsulin dependent diabetes mellitus, coronary heart disease and stroke in adulthood.

Results (Indonesian) 1:

Bayi-bayi yang lahir dengan berat lahir rendah pada (kurang dari 2500 gram) menderita dari tingkat yang sangat tinggi darimorbiditas dan mortalitas dari penyakit menular, dan underweight, terhambat atau terbuang awal dalam periode neonatus melalui masa kanak-kanak. Bayi dengan berat g 2000-2499 kelahiran 4 kali lebih mungkin mati selama 28 hari mereka pertama kehidupan daripada bayi yang menimbang 2500-2999 g, dan 10 kali lebih mungkin mati daripada bayi berat 3000-3499 g. berat lahir rendah pada terkait dengan gangguan kekebalan tubuhfungsi, perkembangan kognitif yang miskin, dan tinggi risiko mengembangkan diare akut atau pneumonia. Itu Diperkirakan bahwa di Bangladesh, hampir setengah dari kematian bayi akibat pneumonia atau diare bisa dicegah jika berat lahir rendah pada dihilangkan. Bayi berat lahir rendah pada mereka yang bertahansedikit kesempatan untuk sepenuhnya mencapai potensi pertumbuhan mereka. Selain itu, bukti-bukti sekarang menunjukkan bahwa orang dewasa yang lahir dengan berat lahir rendah pada menghadapi peningkatan risiko penyakit kronis termasuk tekanan darah tinggi, noninsulin tergantung diabetes melitus, jantung koroner dan stroke di masa dewasa.

Results (Indonesian) 2:

Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) menderita tingkat yang sangat tinggi
morbiditas dan mortalitas akibat penyakit menular, dan berat badan, terhambat atau terbuang dimulai pada
periode neonatal melalui masa kanak-kanak. Bayi dengan berat 2000-2499 g saat lahir adalah 4 kali lebih mungkin
untuk meninggal selama 28 hari pertama hidup mereka daripada bayi yang berat 2500-2999 g, dan 10 kali lebih mungkin
meninggal dibandingkan bayi dengan berat 3000-3499 g. Berat lahir rendah dikaitkan dengan gangguan kekebalan
fungsi, perkembangan kognitif yang buruk, dan risiko tinggi terkena diare akut atau pneumonia. Hal
Diperkirakan di Bangladesh, hampir setengah dari kematian bayi akibat pneumonia atau diare dapat
dicegah jika berat lahir rendah dihilangkan. Mereka bayi berat lahir rendah yang bertahan hidup memiliki
sedikit kesempatan sepenuhnya mencapai potensi pertumbuhan mereka. Selain itu, bukti menunjukkan bahwa orang dewasa yang lahir
dengan berat lahir rendah wajah peningkatan risiko penyakit kronis termasuk tekanan darah tinggi, noninsulin dependent diabetes mellitus, penyakit jantung koroner dan stroke di masa dewasa.