The war was "cold" in that the two

The war was "cold" in that the two superpowers did not clash directly, due largely to the high probability of mutual annihilation in the nuclear age. 33 Instead, each side waged a largely diplomatic and economic war, providing political support and funding to foreign governments in exchange for allegiance. 34 Combat took the form of proxy wars, in which the US and USSR supplied troops and/or resources to opposing sides in local struggles (e.g. Korea, Vietnam).

Results (Indonesian) 1:

Perang adalah "dingin" dalam dua negara adikuasa tidak bertentangan langsung, karena sebagian besar untuk probabilitas tinggi saling pemusnahan di zaman nuklir. 33 sebaliknya, setiap sisi mengobarkan sebagian besar diplomatik dan ekonomi, menyediakan dukungan politik dan dana untuk pemerintah asing untuk kesetiaan. 34 memerangi berupa perang proxy, di mana AS dan USSR disediakan pasukan dan/atau sumber daya untuk menentang sisi dalam perjuangan lokal (misalnya, Korea, Vietnam).

Results (Indonesian) 2:

Perang adalah "dingin" di bahwa dua negara adidaya tidak berbenturan langsung, terutama disebabkan oleh probabilitas tinggi dari saling menghancurkan di era nuklir. 33 Sebaliknya, masing-masing pihak mengobarkan perang sebagian besar diplomatik dan ekonomi, memberikan dukungan politik dan dana untuk pemerintah asing dalam pertukaran untuk kesetiaan. 34 Memerangi berupa perang proxy, di mana AS dan Uni Soviet yang disediakan pasukan dan / atau sumber daya untuk menentang pihak dalam perjuangan lokal (misalnya Korea, Vietnam).