IntroductionConsumption of plant de

Introduction
Consumption of plant derived medicines is wide spread and increasing significantly in both traditional and modern medicine. According to The World Health Organization, more than 80% of the world population in developing countries depends primarily on plant based medicines for basic healthcare needs (Canter et al., 2005). A few of these genera viz. Morus, Ficus, and Artocar- pus are economic sources of food and widely used in traditional medicine, agriculture and industry (Jarret, 1959). These genera received a great level of scientific interest as they contain medici- nally important secondary metabolites possessing useful biological activities. A number of Artocarpus species are used as food and for traditional folk medicines in South-East Asia, Indonesia, West- ern part of Java and India. Artocarpus plants offer advantages as a profitable multipurpose crop for producing fruits and timber. The exceptional medicinal value of Artocarpus has long been recog- nized and economically the genus is of appreciable importance as a source of edible aggregate fruit; such as Artocarpus heterophyllus (jackfruit), Artocarpus altilis (breadfruit) and Artocarpus chempeden (Chempedak) and yielding fairly good timber (Verheij and Coronel,
1992).
Extracts of the aerial and underground plant parts have

Results (Indonesian) 2:

Pendahuluan
Konsumsi tanaman yang berasal obat ini tersebar luas dan meningkatkan secara signifikan di kedua obat tradisional dan modern. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 80% dari populasi dunia di negara-negara berkembang terutama tergantung pada obat-obatan berbasis tanaman untuk kebutuhan kesehatan dasar (Canter et al., 2005). Beberapa genera yaitu ini. Morus, Ficus, dan nanah Artocar- merupakan sumber ekonomi makanan dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional, pertanian dan industri (Jarret, 1959). Genera ini menerima tingkat besar ilmiah bunga fi c karena mengandung medici- metabolit sekunder yang penting akhirnya memiliki aktivitas biologis yang bermanfaat. Sejumlah spesies Artocarpus digunakan sebagai makanan dan obat-obatan rakyat tradisional di Asia Tenggara, Indonesia, West-ern bagian dari Jawa dan India. Tanaman Artocarpus menawarkan keuntungan sebagai tanaman multiguna fi meja pro untuk memproduksi buah-buahan dan kayu. Nilai obat yang luar biasa dari Artocarpus telah lama nized recog- dan ekonomis genus yang sangat penting yang cukup sebagai sumber buah agregat dimakan; seperti Artocarpus heterophyllus (nangka), Artocarpus altilis (sukun) dan Artocarpus chempeden (Chempedak) dan menghasilkan kayu yang cukup baik (Verheij dan Coronel,
1992).
Ekstrak dari bagian tanaman udara dan tanah memiliki