During the reform and transition pe

During the reform and transition period, the forest violence by disgruntled and repressed villagers, and professional black market syndicates, and resulted in severe, degradation of teak stocks that openly threatened the SFC’s legitimacy and hegemony, to such an extent that some activists, scholars, and other observers could envision changes in the status quo of the SFC’s legal forest control.

Results (Indonesian) 1:

Selama periode reformasi dan transisi, kekerasan hutan oleh tdk puas dan ditekan desa, dan profesional pasar gelap sindikat, dan mengakibatkan degradasi jati saham yang terbuka terancam SFC legitimasi dan hegemoni, sedemikian rupa bahwa beberapa aktivis, sarjana dan pengamat lain bisa membayangkan perubahan dalam status quo SFC di hukum hutan kontrol parah.

Results (Indonesian) 2:

Selama masa reformasi dan transisi, kekerasan hutan oleh sindikat pasar gelap yang tidak puas dan desa ditekan, dan profesional, dan mengakibatkan berat, degradasi saham jati yang secara terbuka mengancam legitimasi SFC dan hegemoni, sedemikian rupa bahwa beberapa aktivis, ulama, dan pengamat lainnya bisa membayangkan perubahan status quo kontrol hutan hukum SFC.