Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
Latar belakang/tujuan: Berat lahir rendah (BBLR), yang didefinisikan sebagai berat badan lahir kurang dari 2500 g, adalah barang publik utamamasalah kesehatan di Bangladesh, mana 37% dari bayi dilahirkan dengan BBLR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampakpendidikan gizi pada pertumbuhan bayi BBLR dengan inisiasi awal dan ASI eksklusif dibandingkan dengan kelompok kontrol.Subjek/metode: Total 184 BBLR bayi dan ibu mereka yang menghadiri peduli ibu dan lembaga pelatihan Kesehatandan Dhaka Medical College Hospital secara acak dialokasikan untuk kelompok intervensi atau kontrol. Pendaftaran studipenduduk mulai Mei 2008 dan selesai pada bulan Oktober 2008. Pendidikan gizi diberikan kepada ibu dua kali semingguselama 2 bulan, pada inisiasi menyusui dini dalam 1h, ASI eksklusif dan meningkatkan asupan makanan mereka. Gizistatus bayi BBLR dinilai untuk panjang dan berat setiap 2 minggu. Data dianalisis menggunakan SPSS/jendela versi 12.Perbandingan berarti data dilakukan menggunakan siswa berstandar t-tes.Hasil: Berarti berat badan awal dan panjang bayi BBLR serupa pada kedua kelompok (2261 198g vs 2241 ± 244g,P ¼ 0.535 dan 43.0 ± 1.3 cm vs 43.0 ± 1.7 cm, P ¼ 0.77). Berat badan dan panjang bayi BBLR setelah 2 bulan meningkatsecara signifikan (3620 229g vs 3315 ± 301g, Po0.001 dan Po0.001 50.2 ± 1.3cm vs 48. 7 ± 2.5 cm). Ditemukan bahwakelompok intervensi menderita kurang dari penyakit pernapasan dibandingkan dengan kelompok kontrol (39% vs. 66%, Po0.001). Tingkatawal inisiasi menyusui dini adalah juga secara signifikan lebih tinggi dengan intervensi gizi (59,8% vs 37,2%, Po0.001). Eksklusiftingkat menyusui adalah signifikan lebih tinggi di kelompok intervensi (59,8% vs 37%, P ¼ 0.003).Kesimpulan: Studi sekarang menunjukkan bahwa berat dan panjang memperoleh bayi BBLR meningkat secara signifikan oleh menyusui danPendidikan nutrisi. Oleh karena itu, pendidikan gizi pada ASI terbukti menjadi alat yang kuat untuk mengurangi risiko tinggimalnutrisi dan kematian bayi BBLR.European Journal of Clinical Nutrition (2012) 66, 376-381; Doi:10.1038/ejcn.2011.182; diterbitkan online 16 November 2011
Being translated, please wait..
