Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Meskipun bukti kumulatif menunjukkan pentingnya tingkat yang lebih tinggi dari SPS-O dan SPS-S, penelitian dibatasi dalam dua
cara yang signifikan. Pertama, penelitian yang ada telah difokuskan pada hubungan antara SPS (baik orientasi dan keterampilan) dan
hasil negatif (misalnya, gejala psikopatologis). Penelitian psikologis yang positif saat ini telah berulang kali menunjukkan bahwa
model yang defisit yang berfokus merindukan gambaran yang komprehensif tentang remaja berfungsi (misalnya, Greenspoon & Saklofske, 2001).
Oleh karena itu, peneliti harus berusaha lebih keras meneliti hubungan antara SPS dan fungsi psikologis yang optimal.
Meskipun fewstudies diperiksa korelasi antara SPS keseluruhan dan LS dalam sampel dewasa (rs mutlak berkisar .15 dari
ke 0,46; D'Zurilla, Nezu, & Maydeu-Olivares, 2002; Chang, Downey, & Salata, 2004), mengingat perkembangan yang unik
perbedaan antara orang dewasa dan awal remaja (Eccles, 1999), penelitian serupa dengan sampel remaja muncul dibenarkan.
Kedua, sebagian besar studi tentang SPS dan LS adalah cross-sectional di alam. Namun, penelitian yang ada belum dieksplorasi
hubungan dua arah longitudinal dan potensial antara SPS dan LS. Untuk mengatasi kesenjangan ini dalam literatur, penelitian ini
menerapkan desain panel lintas tertinggal untuk menguji hubungan timbal balik antara SPS (baik orientasi dan keterampilan) dan secara empiris
LS dalam sampel besar dari remaja awal. Berdasarkan tinjauan literatur, kita hipotesis bahwa 1) LS lebih tinggi akan menyebabkan
ke SPS-O yang lebih baik dan SPS-S selama 6 bulan, dan 2) yang lebih baik SPS-O dan SPS-S akan mengakibatkan LS yang lebih besar 6-bulan
periode remaja awal.
Being translated, please wait..
