Chinese Kung Fu (Martial Arts)Chine

Chinese Kung Fu (Martial Arts)
Chinese Kung Fu (Martial Arts or as popularly referred to as Gongfu or Wushu) is a series of fighting styles which has developed over a long historical period in China. Nowadays, it is regarded as a traditional sport gaining more and more popularity and even stands as a representative for Chinese culture. Styles including Shaolin, Tai Chi and Qigong have many followers worldwide. Some westerners think that all Chinese people are Kung Fu masters. That’s not true, but this traditional heritage has its unique existence in modern times and left much influence on the locals’ lifestyle.

Although being fighting styles, Kung Fu advocates virtue and peace, not aggression or violence. This has been the common value upheld by martial artists from generation to generation. With a number of movement sets, boxing styles, weapon skills and some fighting stunts, Kung Fu keeps its original function of self-defense. Now its value in body-building and fitness is also highly appreciated.

History
In order to survive in an extremely hostile environment, our primitive Chinese ancestors developed primary means of defense and attack that included leaping, tumbling and kicking. Although they knew how to fight with rudimentary weapons made from stones and wood, fighting with bare hands and fists became essential skills. The Martial Arts we recognize today as Kung Fu had their origins in the Shang and Zhou Dynasties (17 century - 256BC). During the following Qin (221 - 207BC) and Han (202BC - 220AD) Dynasties, wrestling, swordplay and spear skills became well developed and were popular among civilians and troops. Following the Song Dynasty (960 - 1279), various schools, boxing styles, movement sets and weapon skills flourished.

Results (Indonesian) 2:

Cina Kung Fu (Martial Arts)
Cina Kung Fu (Martial Arts atau populer disebut sebagai Gongfu atau Wushu) adalah serangkaian gaya bertarung yang telah dikembangkan selama periode sejarah yang panjang di Cina. Saat ini, itu dianggap sebagai olahraga tradisional mendapatkan popularitas lebih dan lebih dan bahkan berdiri sebagai wakil budaya Cina. Styles termasuk Shaolin, Tai Chi dan Qigong memiliki banyak pengikut di seluruh dunia. Beberapa orang Barat berpikir bahwa semua orang Cina Kung Fu master. Itu tidak benar, tetapi warisan tradisional ini memiliki keberadaan yang unik di zaman modern dan meninggalkan banyak pengaruh pada gaya hidup penduduk setempat. Meskipun menjadi pertempuran gaya, Kung Fu pendukung kebajikan dan perdamaian, bukan agresi atau kekerasan. Ini telah menjadi nilai umum ditegakkan oleh seniman bela diri dari generasi ke generasi. Dengan sejumlah set gerakan, gaya tinju, keterampilan senjata dan beberapa stunts pertempuran, Kung Fu terus fungsi aslinya membela diri. Sekarang nilainya dalam tubuh-bangunan dan kebugaran juga sangat dihargai. Sejarah Dalam rangka untuk bertahan hidup di lingkungan yang sangat bermusuhan, nenek moyang Cina primitif kami mengembangkan alat utama pertahanan dan serangan yang termasuk melompat, jatuh dan menendang. Meskipun mereka tahu bagaimana untuk melawan dengan senjata-senjata sederhana yang terbuat dari batu dan kayu, berkelahi dengan tangan kosong dan tinju menjadi keterampilan penting. Seni Bela Diri kita mengakui hari ini sebagai Kung Fu memiliki asal-usul mereka di Shang dan Zhou Dinasti (17 abad - 256BC). Selama Qin berikut (221 ​​- 207BC) dan Han (202BC - 220AD) Dinasti, gulat, permainan pedang dan tombak keterampilan menjadi berkembang dengan baik dan sangat populer di kalangan warga sipil dan pasukan. Setelah Dinasti Song (960 - 1279), berbagai sekolah, gaya tinju, gerakan set dan keterampilan senjata berkembang.