graduates as they transition to col

graduates as they transition to college. Currently, several impediments affect the
successful high school to college transition (Lotkowski, Robbins, & Noeth, 2004; Kirst et
al., 2003).
One of the impediments identified by Lotkowski et al. (2004) relates to the
general lack of understanding of what is academically necessary to succeed in the
postsecondary education system. Many high school students expect to attend college after
graduation; however, these students frequently find themselves unprepared and
uninformed regarding the most basic elements of college requirements (Kirst et al., 2003;
Lotkowski et al., 2004; Martin & Hanrahan, 2004). Many high school graduates have
unrealistic ideas regarding the necessary academic requirements to successfully complete
a college degree (Kirst et al., 2003; Martin & Hanrahan, 2004).
First-year college students underestimate the amount of time and effort required
to be academically successful (Martin & Hanrahan, 2004). Approximately 70% of firsttime
enrolled students expected to spend less than 20 hours per week on out-of-class
work and approximately 25% expected to spend less than 10 hours per week on out-ofclass
work (Martin & Hanrahan, 2004). Additionally, first-year students are unaware of
resource utilization such as library resources, writing and learning centers, and student
organizations (Martin & Hanrahan, 2004). Both of these elements, student expectations
and resource utilization, are positively correlated with academic success (Martin &
Hanrahan, 2004).

Results (Indonesian) 1:

lulusan sebagai mereka transisi ke perguruan tinggi. Saat ini, beberapa hambatan mempengaruhiSukses sekolah untuk perguruan tinggi transisi (Lotkowski, Robbins, & Noeth, 2004; Kirst etAl., 2003).Salah satu hambatan yang diidentifikasi oleh Lotkowski et al. (2004) berkaitankurangnya pemahaman tentang apa yang akademis diperlukan untuk berhasil dalamsistem pendidikan pascasarjana. Banyak sekolah tinggi siswa berharap untuk menghadiri kuliah setelahkelulusan; Namun, para siswa ini sering menemukan diri mereka siap dankurang informasi tentang unsur-unsur yang paling dasar persyaratan perguruan tinggi (Kirst et al., 2003;Lotkowski et al., 2004; Martin & Hanrahan, 2004). Memiliki banyak lulusan sekolah tinggiide-ide yang tidak realistis mengenai persyaratan akademis yang diperlukan untuk berhasil menyelesaikangelar sarjana (Kirst et al., 2003; Martin & Hanrahan, 2004).Mahasiswa tahun pertama meremehkan jumlah waktu dan usaha yang diperlukanuntuk menjadi sukses akademis (Martin & Hanrahan, 2004). Sekitar 70% dari firsttimeterdaftar siswa diharapkan untuk menghabiskan kurang dari 20 jam per minggu di out-of-kelaspekerjaan dan sekitar 25% diharapkan untuk menghabiskan kurang dari 10 jam per minggu di out-ofclassbekerja (Martin & Hanrahan, 2004). Selain itu, siswa tahun pertama tidak menyadaripemanfaatan sumber daya seperti sumber Perpustakaan, menulis dan belajar pusat, dan mahasiswaorganisasi (Martin & Hanrahan, 2004). Kedua elemen tersebut, mahasiswa harapandan pemanfaatan sumber daya, positif berkorelasi dengan keberhasilan akademis (Martin &Hanrahan, 2004).

Results (Indonesian) 2:

lulusan karena mereka transisi ke perguruan tinggi. Saat ini, beberapa hambatan mempengaruhi
SMA sukses transisi perguruan tinggi (Lotkowski, Robbins, & Noeth, 2004; Kirst et
. Al, 2003).
Salah satu hambatan yang diidentifikasi oleh Lotkowski et al. (2004) berkaitan dengan
kurangnya pemahaman tentang apa yang akademis yang diperlukan untuk sukses dalam
sistem pendidikan postsecondary. Banyak siswa SMA mengharapkan untuk menghadiri kuliah setelah
lulus; Namun, para siswa ini sering menemukan diri mereka tidak siap dan
kurang informasi mengenai elemen paling dasar dari persyaratan kuliah (Kirst et al, 2003;.
. Lotkowski et al, 2004; Martin & Hanrahan, 2004). Banyak lulusan sekolah tinggi memiliki
ide-ide yang tidak realistis mengenai persyaratan akademis yang diperlukan untuk berhasil menyelesaikan
gelar sarjana (Kirst et al, 2003;. Martin & Hanrahan, 2004).
Mahasiswa tahun pertama meremehkan jumlah waktu dan usaha yang dibutuhkan
untuk menjadi akademis sukses (Martin & Hanrahan, 2004). Sekitar 70% dari firsttime
terdaftar siswa diharapkan untuk menghabiskan kurang dari 20 jam per minggu pada out-of-kelas
kerja dan sekitar 25% diharapkan untuk menghabiskan kurang dari 10 jam per minggu pada keluar-ofclass
kerja (Martin & Hanrahan, 2004). Selain itu, mahasiswa tahun pertama tidak menyadari
pemanfaatan sumber daya seperti sumber daya perpustakaan, menulis dan belajar pusat, dan mahasiswa
organisasi (Martin & Hanrahan, 2004). Kedua elemen ini, harapan siswa
dan pemanfaatan sumber daya, yang berkorelasi positif dengan keberhasilan akademis (Martin &
Hanrahan, 2004).