Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
tujuh. Apakah kita waspada terhadap orang-orang di KBG dan tempat kerja kita yang bisa dilakukan dengan tangan membantu atau kata yang menggembirakan ketika mereka sakit? kita prioritas yang sakit di atas kebutuhan egois kita sendiri.
8.Even di pintu St.Faustina kematian tetap rendah hati dan tankful untuk berkat Tuhan yang kita bisa mati duniawi harta dan kenyamanan? Apakah kita berbagi dalam penderitaan sesama kita?
9.St Faustina menyadari ned untuk menjangkau kaum tertindas .... kita sering dipenjara oleh prasangka kita tentang terpinggirkan dan mereka yang telah jatuh di pinggir jalan? Apakah kita terjebak dengan dosa diri kebenaran?
10. Melalui buku harian, St Faustina susah payah dicapai petunjuk Yesus untuk mendidik umat manusia. Demikian pula kita tidak boleh kehilangan kesempatan untuk berbagi keterampilan Tuhan memberi kita untuk kebaikan yang lebih besar dari saudara-saudara kita.
11.So aften kita buta terhadap penderitaan dan kesengsaraan orang di sekitar kita. Namun kita cepat untuk mengharapkan simpati dari orang lain ketika menghadapi kesusahan. Biarkan rahmat menjadi cara hidup kita.
12.St. Faustina sering diabaikan dan diabaikan, namun dipilih oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya Mercy, namun dipilih oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya Mercy. Apakah kita terlalu sering mengabaikan kurang beruntung dan kita menempatkan kesejahteraan material atas kekayaan spiritual?
13.In hidupnya sendiri, St Faustina sering harus merendahkan dirinya sendiri dan memaafkan percaya dan cemoohan dari sesama agamanya. Bagaimana cahaya beban kita ketika kita mengampuni tanpa syarat.
14. Apakah kita cupet tentang kehidupan duniawi kita di bumi? Apakah kita melihat ke langit sebagai rumah kita yang sebenarnya? Mari kita tidak melupakan rahmat yang tak terbatas yang diberikan almarhum oleh doa-doa kita.
Being translated, please wait..
