This paper considers the scale and

This paper considers the scale and underlying causes of recent high rates
of deforestation in Indonesia. Its extent during 1997-98 is analysed using
a materials balance model, the results of which demonstrate the
seriousness of the problem at a time when the Indonesian economy was
suffering the effects of the Asian financial crisis. The behaviour of the
principal agents, illegal loggers, is discussed in the context of market and
government failures and rent-seeking or corruption. A culture of
corruption originated at the top of government during the tenure of ex-
President Suharto, leading to market and government failures in the
forestry sector, thus resulting in the creation of high levels of rent. A
culture of corruption ensures that policy failures cannot be reversed and
may lead to further intervention to benefit the status quo.

Results (Indonesian) 1:

makalah ini mempertimbangkan skala dan penyebab yang mendasari tingkat tinggi baru-baru ini
deforestasi di Indonesia. sejauh selama 1997-1998 dianalisis dengan menggunakan
model keseimbangan bahan, yang hasilnya menunjukkan
keseriusan masalah pada saat perekonomian Indonesia adalah
menderita efek dari krisis keuangan Asia. perilaku
agen utama, pembalak liar,dibahas dalam konteks pasar dan kegagalan pemerintah dan
rente atau korupsi. budaya
korupsi berasal di bagian atas pemerintah selama masa jabatan mantan presiden suharto
, yang mengarah ke pasar dan pemerintah kegagalan di sektor kehutanan
, sehingga mengakibatkan penciptaan tingkat tinggi sewa. a
budaya korupsi memastikan bahwa kegagalan kebijakan tidak dapat dikembalikan dan
dapat menyebabkan intervensi lebih lanjut untuk manfaat status quo.

Results (Indonesian) 2:

Makalah ini menganggap skala dan penyebab tingkat tinggi baru
deforestasi di Indonesia. Luasnya selama tahun 1997-98 dianalisa dengan menggunakan
bahan model keseimbangan, yang hasilnya menunjukkan
keseriusan masalah pada saat ekonomi Indonesia adalah
menderita efek dari krisis keuangan Asia. Perilaku
agen utama, penebang, dibahas dalam konteks pasar dan
kegagalan pemerintah dan mencari sewa atau korupsi. Budaya
korupsi berasal di bagian atas pemerintah selama masa jabatan ex-
Presiden Soeharto, menuju kegagalan pasar dan pemerintah dalam
sektor kehutanan, dengan demikian mengakibatkan pembentukan tingkat tinggi sewa. A
budaya korupsi memastikan bahwa kegagalan kebijakan tidak dapat dikembalikan dan
dapat menyebabkan intervensi lebih lanjut untuk manfaat status quo.