Canning processing made fish less s

Canning processing made fish less susceptible to spoilage. Fish are rich in protein content but the protein content is reduced with processing gave a better result when long-time preservation was carried out. Two species of tuna fish were selected for processing. Canning process reduced the protein content for Orcynopsis unicolor, But increased in protein content for Euthynnus affinis. Fresh and four monthly canned E. affinis fish had 22 % and 23.9 % protein content respectively, while O. unicolor had 19.8 % and 21 %, after four and six months of storage in cans respectively. Canned Euthynnus affinis was the most nutritious; the nutritive value did not diminish with the method of preparation. The results also showed that Orcynopsis unicolor had the highest oil content (28.3%) followed by Euthynnus affinis (21.4%) which has the lowest oil content due to the processing method. This work showed the effect of the treatment on a fish sample is dependent on the fish species. Because all fish species are not available in the fresh form in all seasons this processing is a good preservation method for consumers in Iran.

Results (Indonesian) 1:

Canning pengolahan ikan membuat kurang rentan terhadap kerusakan. Ikan kaya kandungan protein tapi kandungan protein berkurang dengan pengolahan memberikan hasil yang lebih baik ketika pelestarian lama dilakukan. Dua jenis ikan tuna yang dipilih untuk pengolahan. Proses Canning berkurang kandungan protein Orcynopsis pelangi, tetapi meningkatkan kandungan protein untuk ikan tongkol. Segar dan ikan kalengan E. affinis bulanan empat memiliki 22% dan 23,9% protein konten masing-masing, sementara O. Pelangi 19,8% dan 21%, setelah empat dan enam bulan penyimpanan di kaleng masing-masing. Ikan tongkol kaleng adalah paling bergizi; nilai gizinya paling sedikit tidak berkurang dengan metode persiapan. Hasil juga menunjukkan bahwa Orcynopsis pelangi memiliki kandungan minyak tertinggi (28,3%) diikuti oleh tongkol (21.4%) yang memiliki kandungan minyak terendah karena metode pengolahan. Karya ini menunjukkan efek pengobatan pada sampel ikan bergantung pada spesies ikan. Karena semua spesies ikan tidak tersedia dalam bentuk segar di semua musim pengolahan ini adalah metode pengawetan yang baik bagi konsumen di Iran.

Results (Indonesian) 2:

Pengolahan pengalengan ikan membuat kurang rentan terhadap pembusukan. Ikan kaya akan kandungan protein tapi kandungan protein berkurang dengan proses memberikan hasil yang lebih baik ketika lama pelestarian dilakukan. Dua spesies ikan tuna dipilih untuk diproses. Proses pengalengan mengurangi kadar protein untuk Orcynopsis unicolor, Tapi meningkat pada kadar protein Ikan tongkol. Segar dan empat bulanan kaleng E. ikan affinis memiliki 22% dan kadar protein 23,9%, sedangkan O. unicolor memiliki 19,8% dan 21%, setelah empat dan enam bulan penyimpanan dalam kaleng masing-masing. Kaleng Ikan tongkol adalah yang paling bergizi; nilai gizi tidak berkurang dengan metode persiapan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Orcynopsis unicolor memiliki kandungan minyak tertinggi (28,3%) diikuti oleh Ikan tongkol (21,4%) yang memiliki kandungan minyak terendah karena metode pengolahan. Karya ini menunjukkan efek dari pengobatan pada sampel ikan tergantung pada jenis ikan. Karena semua spesies ikan yang tidak tersedia dalam bentuk segar di semua musim pengolahan ini adalah metode pengawetan yang baik untuk konsumen di Iran.