The Islamic modernists’ involvement

The Islamic modernists’ involvement in the political sphere greatlychallenged the Dutch colonial regime, which attempted to restrict politicalIslam while allowing cultural Islam. Unlike the Malay states, in whichIslam and politics were less connected because the British did not attemptto restrict the Muslims’ pilgrimage and were not suspicious of the smallnumber of Islamic modernists, Indonesia provides a different case, forIslamic modernism and politics were closely linked there. Compared toIslamic modernism in Egypt, which did not develop into a unified movement, Islamic modernism in the Malay-Indonesian world served as a solid

Results (Indonesian) 1:

Keterlibatan kaum modernis Islam di bidang politik sangat
menantang rezim kolonial Belanda, yang berusaha untuk membatasi politik
Islam sementara memungkinkan Islam budaya. Tidak seperti negara-negara Melayu, di mana
Islam dan politik yang kurang terhubung karena Inggris tidak berusaha
untuk membatasi ibadah haji Muslim dan tidak curiga kecil
jumlah modernis Islam, Indonesia menyediakan kasus yang berbeda, untuk
modernisme Islam dan politik yang erat terkait di sana. Dibandingkan dengan
modernisme Islam di Mesir, yang tidak berkembang menjadi gerakan terpadu, modernisme Islam di dunia Melayu-Indonesia menjabat sebagai padat

Results (Indonesian) 2:

Keterlibatan para modernis Islam dalam ranah politik sangat
menentang rezim kolonial Belanda, yang berusaha membatasi
Islam sementara memungkinkan Islam budaya. Tidak seperti negara Melayu, di mana
Islam dan politik kurang terhubung karena Inggris tidak berusaha
untuk membatasi ziarah umat Islam dan tidak curiga terhadap
modernis Islam, Indonesia menyediakan kasus yang berbeda, untuk
Modernisme Islam dan politik terkait erat di sana. Dibandingkan dengan
Modernisme Islam di Mesir, yang tidak berkembang menjadi sebuah gerakan terpadu, modernisme Islam di dunia Melayu-Indonesia menjabat sebagai padat