The uncertainty derives from predic

The uncertainty derives from prediction error
(statistical process), intrinsic defect (e.g., crook, decay, knots,
and holes among others) and harvest-induced damage (either
direct such as fiber damage and splitting, wood injury, tree destruction, or after effects such as heart rot and hollowness). Also,
due to steep topography and felling hazards, numerous other trees
may be abandoned, either standing or felled, adding yet to the discrepancy.
More systematically, a low recovery rate is attributable
to four groups of factors: (i) ecological (species growth conditions,
spatial distribution, and stand structure); (ii) management (species
selection and diversification, length of felling cycle, felling technique,
logging intensity, conservation objectives); (iii) economic
(investment and trade decisions/risks, forest production types,
and market requirements); (iv) institutional (transformation policy
and norms, conservation contracts, incentives structure, in addition
to property rights definition, distribution and enforcement)

Results (Indonesian) 1:

Ketidakpastian berasal dari kesalahan prediksi(proses Statistik), Cacat intrinsik (misalnya, crook, pembusukan, knot,dan lubang antara lain) dan kerusakan diinduksi panen (baiklangsung seperti sebagai fiber kerusakan dan membelah, cedera kayu, pohon kehancuran, atau setelah efek seperti jantung membusuk dan kekosongan). Juga,curam dengan kemiringan dan penebangan bahaya, banyak pohon-pohon lainmungkin ditinggalkan, baik berdiri atau ditebang, belum menambahkan untuk perbedaan.Lebih sistematis, tingkat rendah pemulihan disebabkankelompok-kelompok empat faktor: (i) ekologi (kondisi pertumbuhan spesies,distribusi spasial, dan struktur berdiri); (ii) manajemen (spesiesseleksi dan diversification, panjang siklus penebangan, penebangan teknik,penebangan intensitas, tujuan konservasi); (iii) ekonomi(investasi dan perdagangan keputusan/risiko, jenis-jenis hutan produksi,dan kebutuhan pasar); (iv) kelembagaan (transformasi kebijakandan norma-norma, konservasi kontrak, insentif struktur, selaindefinition hak-hak properti, distribusi dan penegakan hukum)

Results (Indonesian) 2:

Ketidakpastian berasal dari kesalahan prediksi
(proses statistik), cacat intrinsik (misalnya, penjahat, pembusukan, knot,
dan lubang antara lain) dan kerusakan panen yang disebabkan (baik
langsung seperti serat kerusakan dan membelah, cedera kayu, perusakan pohon, atau setelah efek seperti busuk jantung dan kekosongan). Juga,
karena curam topografi dan penebangan bahaya, banyak pohon lainnya
dapat ditinggalkan, baik berdiri atau ditebang, menambahkan belum perbedaan tersebut.
Lebih sistematis, tingkat pemulihan yang rendah disebabkan
empat kelompok faktor: (i) ekologi (pertumbuhan spesies kondisi,
distribusi spasial, dan struktur berdiri); (ii) manajemen (spesies
seleksi dan diversifikasi, panjang penebangan siklus, teknik penebangan,
penebangan intensitas, tujuan konservasi); (iii) ekonomi
(keputusan investasi dan perdagangan / risiko, jenis hutan produksi,
dan kebutuhan pasar); (iv) kelembagaan (kebijakan transformasi
dan norma-norma, kontrak konservasi, insentif struktur, selain
untuk hak kekayaan definisi, distribusi dan penegakan)