Constructivists see learners as act

Constructivists see learners as active rather than passive. Knowledge is
not received from the outside or from someone else; rather, the indi-vidual learner interprets and processes what is received through the
senses to create knowledge. The learner is the centre of the learning,
with the instructor playing an advising and facilitating role. Learners
should be allowed to construct knowledge rather than being given knowl-edge through instruction (Duffy & Cunningham, 1996). The construction
of knowledge includes both physical and intellectual learning activities
(Phillips, 2005). A major emphasis of constructivists is situated learning,
which sees learning as contextual (Hung, Looi, & Koh, 2004). Learning
activities that allow learners to contextualize the information should be
used in online instruction. If the information has to be applied in many
contexts, then learning strategies that promote multi-contextual learning
should be used to make sure that learners can indeed apply the informa-tion broadly. Learning is moving away from one-way instruction to
construction and discovery of knowledge (Tapscott, 1998)

Results (Indonesian) 1:

konstruktivis melihat peserta didik sebagai aktif bukannya pasif. pengetahuan
tidak diterima dari luar atau dari orang lain, melainkan pelajar individual menginterpretasi dan proses apa yang diterima melalui indera
untuk menciptakan pengetahuan. pelajar adalah pusat dari pembelajaran,
dengan instruktur memainkan menasihati dan memfasilitasi peran. peserta didik
harus diizinkan untuk membangun pengetahuan bukannya diberikan pengetahuan melalui instruksi (duffy & cunningham, 1996). yang
konstruksi pengetahuan mencakup kegiatan belajar baik fisik dan intelektual
(phillips, 2005). penekanan utama konstruktivis terletak belajar,
yang melihat belajar sebagai kontekstual (hung, Looi, & koh, 2004). belajar
kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk mengkontekstualisasikan informasi harus
digunakan dalam instruksi online. jika informasi harus diterapkan dalam banyak konteks
, maka strategi pembelajaran yang mempromosikan
belajar multi-kontekstual harus digunakan untuk memastikan bahwa peserta didik memang bisa menerapkan informasi tion luas. belajar bergerak menjauh dari instruksi satu arah ke
konstruksi dan penemuan pengetahuan (Tapscott, 1998)

Results (Indonesian) 2:

Constructivists melihat peserta didik sebagai aktif bukan pasif. Pengetahuan adalah
tidak diterima dari luar atau dari orang lain; Sebaliknya, indi-melarang masing-masing pelajar menafsirkan dan proses apa yang diterima melalui
Indra untuk menciptakan pengetahuan. Pelajar adalah pusat pembelajaran,
dengan instruktur bermain menasihati dan memfasilitasi peran. Peserta didik
harus diizinkan untuk membangun pengetahuan daripada diberi knowl-tepi melalui instruksi (Duffy & Cunningham, 1996). Pembangunan
pengetahuan termasuk fisik dan intelektual kegiatan belajar
(Phillips, 2005). Penekanan utama dari constructivists terletak belajar,
yang melihat belajar sebagai kontekstual (Hung, Looi, & Koh, 2004). Belajar
kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk menyesuaikan informasi harus
digunakan dalam instruksi secara online. Jika informasi yang telah diterapkan di banyak
konteks, kemudian belajar strategi yang mempromosikan pembelajaran kontekstual multi
harus digunakan untuk memastikan bahwa peserta memang dapat menerapkan informa-tion luas. Belajar bergerak dari satu arah instruksi untuk
konstruksi dan penemuan pengetahuan (Tapscott, 1998)