use of e-commerce websites can lead

use of e-commerce websites can lead to accepting and satisfying intentions and then influence customer satisfactionbehavior towards an e-commerce website. Thus, it can be hypothesized that:H1a: An increase in perceived user interface quality (UIQ) will have a direct positive effect on customer satisfaction(ECS).Following Mcknight et al. [2002] it can be hypothesized that perceived usefulness and perceived ease of use ofan e-commerce website can lead to trusting intentions and then influence trust behavior in that e-commerce website.Accordingly, the TAM and TRA [Fishbein and Ajzen 1975] models are applied here to embed the modeling of therelationship between user interface quality attributes of e-commerce websites on trust in B2C e-commerce vendors.Thus, it can be hypothesized that:H1b: An increase in perceived user interface quality (UIQ) will have a direct positive effect on customer trust (ET).The perceived information quality construct is defined as the Saudi consumer perception of quality ofinformation about products/services that are provided by a website. Based on the above discussion in the theoreticalbackground section, the TRA theory can provide the theoretical ground for modeling the relationships betweeninformation quality and both customer satisfaction and trust in a B2C e-commerce context. If the informationprovided by the website is reliable and accurate, then this will increase online customer satisfaction and trust whichwill lead the customer to make the initial purchase. Thus, it can be hypothesized that:H2a: An increase in perceived product/service information quality (IQ) will have a direct positive effect on customersatisfaction (ECS) behavior.H2b: An increase in perceived product/service information quality (IQ) will have a direct positive effect on customertrust (ET) behavior.The perceived security risk of the e-commerce website construct is defined as the Saudi consumer perception ofsecurity of an electronic commerce transaction. Security is basically an important factor usually taken intoconsideration by online customers. The TRA model can be applied here to support the modeling of the relationshipbetween website security and both customer satisfaction and customer trust. A high level of security provided by ane-commerce website can lead to satisfying intensions which influences satisfaction behavior. The same argumentmay be applied here, in that a greater level of security and good security features provided by an e-commercewebsite can lead to trusting intensions which influences trust behavior. Thus, it can be hypothesized that:H3a: As the perception of security risk (PSR) decreases, customer satisfaction (ECS) is expected to increase.H3b: As the perception of security risk (PSR) decreases, customer trust (ET) is expected to increase.

Results (Indonesian) 1:

Penggunaan situs web e-commerce dapat menyebabkan menerima dan memuaskan niat dan kemudian mempengaruhi kepuasan pelanggan
perilaku terhadap sebuah situs web e-commerce. Dengan demikian, dapat hipotesis bahwa:
H1a: Peningkatan persepsi kualitas antarmuka pengguna (UIQ) akan memiliki dampak positif langsung pada kepuasan pelanggan
(ECS).
Berikut Mcknight et al. [2002] dapat dihipotesiskan bahwa kegunaan dan kemudahan penggunaan
sebuah situs web e-commerce dapat menyebabkan niat mempercayai dan kemudian mempengaruhi perilaku kepercayaan bahwa website e-commerce.
Dengan demikian, TAM dan TRA [Fishbein dan Ajzen 1975] model yang diterapkan di sini untuk menanamkan pemodelan
hubungan antara kualitas antarmuka pengguna atribut dari website e-commerce pada kepercayaan di vendor B2C e-commerce.
Dengan demikian, dapat hipotesis bahwa:
H1b: Peningkatan persepsi kualitas antarmuka pengguna (UIQ) akan memiliki dampak positif langsung pada kepercayaan pelanggan (ET).
Persepsi kualitas informasi konstruk yang didefinisikan sebagai persepsi konsumen Saudi kualitas
informasi tentang produk / jasa yang disediakan oleh sebuah situs web. Berdasarkan pembahasan di atas dalam teori
bagian latar belakang, teori TRA dapat memberikan tanah teoritis untuk pemodelan hubungan antara
kualitas informasi dan kedua kepuasan pelanggan dan kepercayaan dalam konteks B2C e-commerce. Jika informasi
disediakan oleh website ini handal dan akurat, maka ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan online dan kepercayaan yang
akan menyebabkan pelanggan untuk melakukan pembelian awal. Dengan demikian, dapat hipotesis bahwa:
H2a: Peningkatan persepsi kualitas informasi produk / layanan (IQ) akan memiliki dampak positif langsung pada pelanggan
kepuasan (ECS) perilaku.
H2b: Peningkatan persepsi kualitas informasi produk / layanan (IQ) akan memiliki dampak positif langsung pada pelanggan
kepercayaan (ET) perilaku.
Risiko keamanan yang dirasakan dari situs e-commerce membangun didefinisikan sebagai persepsi konsumen Saudi dari
keamanan transaksi perdagangan elektronik. Keamanan pada dasarnya merupakan faktor penting biasanya menjadi
dipertimbangkan oleh pelanggan online. Model TRA dapat diterapkan di sini untuk mendukung pemodelan hubungan
antara keamanan situs dan kedua kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan. Sebuah tingkat keamanan yang tinggi yang disediakan oleh
website e-commerce dapat menyebabkan memuaskan intensions yang mempengaruhi perilaku kepuasan. Argumen yang sama
dapat diterapkan di sini, dalam tingkat yang lebih besar keamanan dan keamanan yang baik fitur yang disediakan oleh e-commerce
situs web dapat menyebabkan mempercayai intensions yang percaya perilaku pengaruh. Dengan demikian, dapat hipotesis bahwa:
H3a: Sebagai persepsi risiko keamanan (PSR) menurun, kepuasan pelanggan (ECS) diperkirakan meningkat.
H3b: Sebagai persepsi risiko keamanan (PSR) menurun, kepercayaan pelanggan (ET) diperkirakan meningkat.

Results (Indonesian) 2:

penggunaan situs web e-commerce dapat menyebabkan penerimaan dan memuaskan niat dan kemudian mempengaruhi kepuasan pelanggan
perilaku yang mengarah ke situs web e-commerce. Dengan demikian, dapat dihipoteskan bahwa:
H1a: peningkatan kualitas antarmuka pengguna yang dirasakan (UIQ) akan memiliki efek positif langsung pada kepuasan pelanggan
(ECS).
Setelah McKnight et al. [2002] Hal ini dapat dihipotesisasi yang dirasakan kegunaan dan dirasakan kemudahan penggunaan
sebuah situs web e-commerce dapat mengarah pada mempercayai niat dan kemudian mempengaruhi perilaku kepercayaan di situs web e-commerce.
Dengan demikian, model TAM dan TRA [Fishbein dan Ajzen 1975] diterapkan di sini untuk menanamkan pemodelan
hubungan antara atribut kualitas antarmuka pengguna situs web e-commerce yang tepercaya di vendor e-commerce B2C.
Dengan demikian, dapat dihipoteskan bahwa:
H1b: peningkatan kualitas antarmuka pengguna yang dirasakan (UIQ) akan memiliki efek positif langsung pada kepercayaan pelanggan (ET).
Kualitas informasi yang dirasakan membangun didefinisikan sebagai persepsi konsumen Saudi kualitas
informasi tentang produk/layanan yang disediakan oleh situs web. Berdasarkan pembahasan di atas dalam teori
Bagian latar belakang, teori TRA dapat memberikan landasan teoritis untuk pemodelan hubungan antara
kualitas informasi dan baik kepuasan pelanggan dan kepercayaan dalam konteks e-commerce B2C. Jika informasi
disediakan oleh website ini dapat diandalkan dan akurat, maka ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan online dan kepercayaan yang
akan memimpin pelanggan untuk melakukan pembelian awal. Dengan demikian, dapat dihipoteskan bahwa:
H2a: peningkatan mutu produk/jasa informasi (IQ) yang dirasakan akan berdampak positif langsung pada pelanggan
perilaku kepuasan (ECS).
H2b: peningkatan mutu produk/jasa informasi (IQ) yang dirasakan akan berdampak positif langsung pada pelanggan
perilaku kepercayaan (ET).
Risiko keamanan yang dirasakan dari situs e-commerce membangun didefinisikan sebagai persepsi konsumen Saudi
keamanan transaksi perdagangan elektronik. Keamanan pada dasarnya adalah faktor penting yang biasanya
pertimbangan oleh pelanggan online. Model TRA dapat diterapkan di sini untuk mendukung pemodelan hubungan
antara keamanan situs web dan kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan. Tingkat keamanan yang tinggi yang disediakan oleh
situs web e-commerce dapat menyebabkan memuaskan intensions yang mempengaruhi kepuasan perilaku. Argumen yang sama
dapat diterapkan di sini, di mana tingkat keamanan yang lebih besar dan fitur keamanan yang baik disediakan oleh e-commerce
situs web dapat mengarah pada intensions mempercayai yang mempengaruhi perilaku kepercayaan. Dengan demikian, dapat dihipoteskan bahwa:
H3a: sebagai persepsi risiko keamanan (PSR) menurun, kepuasan pelanggan (ECS) diharapkan meningkat.
H3b: sebagai persepsi risiko keamanan (PSR) menurun, kepercayaan pelanggan (ET) diharapkan untuk meningkatkan.