(similarly to many other concepts d

(similarly to many other concepts dealt with by the CISG) be autonomously
interpreted, without recourse to 7 specific concepts of national law or to
particular national concepts or perceptions.8 For instance, the concept of usage
commonly used under Italian law requires that the parties believe that the
usage is legally binding (the so-called opinio iuris atque necessitatis).9 This,
however, is not necessary for the purposes of a usage under the CISG, since
the parties may decide to comply with a usage on a customary basis even
though they are aware that such usage is not legally binding upon them.10
Under Article 9(1) CISG the parties are bound by any usage to which they
have agreed. As pointed out by Professor Ferrari: “it is not necessary that the
agreement be made explicitly; the agreement by which the usages become
relevant may also be implicit, as long as there is a real consent, which can also
take place after conclusion of the contract.”11
It should be noted, however, that so long as the parties have agreed to
apply the usages to their transaction, in accordance with the party autonomy

Results (Indonesian) 1:

(sama dengan banyak konsep lain yang ditangani oleh CISG) akan secara otonommenafsirkan, tanpa bantuan untuk 7 konsep-konsep tertentu hukum nasional atau untukkonsep-konsep Nasional tertentu atau perceptions.8 misalnya, konsep penggunaandigunakan di bawah Italia hukum mensyaratkan bahwa pihak yang percaya bahwapenggunaan yang mengikat secara hukum (disebut opinio iuris atque necessitatis).9 ini,Namun, ini tidak diperlukan untuk keperluan pemakaian di bawah CISG, sejakpara pihak dapat memutuskan untuk mematuhi penggunaan secara adat bahkanMeskipun mereka menyadari bahwa penggunaan tersebut adalah tidak secara hukum mengikat them.10Di bawah Pasal 9(1) CISG pihak-pihak yang terikat oleh penggunaan untuk yang merekatelah sepakat. Seperti ditunjukkan oleh Profesor Ferrari: "hal ini tidak perlu yangperjanjian dibuat secara eksplisit; Perjanjian dimana menjadi penggunaanrelevan juga mungkin implisit, seperti selama ada persetujuan nyata, yang juga dapatmengambil terjadi setelah dibuatnya kontrak tersebut." 11Itu harus dicatat, bagaimanapun, bahwa selama para pihak telah setuju untukmenerapkan penggunaan untuk transaksi mereka, sesuai dengan otonomi Partai

Results (Indonesian) 2:

(mirip dengan banyak konsep lainnya ditangani oleh CISG) akan mandiri
ditafsirkan, tanpa bantuan 7 konsep tertentu dari hukum nasional atau
konsep nasional tertentu atau perceptions.8 Misalnya, konsep penggunaan
umum digunakan di bawah hukum Italia mensyaratkan bahwa pihak percaya bahwa
penggunaan mengikat secara hukum (yang disebut opinio iuris atque necessitatis) 0,9 ini,
bagaimanapun, tidak perlu untuk tujuan dari penggunaan di bawah CISG, karena
pihak dapat memutuskan untuk mematuhi penggunaan secara adat bahkan
meskipun mereka sadar bahwa penggunaan tersebut tidak mengikat secara hukum pada mereka.10
menurut Pasal 9 (1) CISG pihak terikat oleh penggunaan setiap yang mereka
telah sepakat. Seperti yang ditunjukkan oleh Profesor Ferrari: "tidak perlu bahwa
perjanjian dibuat secara eksplisit; perjanjian dimana penggunaan menjadi
relevan mungkin juga implisit, asalkan ada persetujuan nyata, yang juga dapat
terjadi setelah penandatanganan kontrak. "11
Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa selama para pihak telah sepakat untuk
menerapkan penggunaan transaksi mereka, sesuai dengan otonomi pihak