Unsurprisingly, this construction h

Unsurprisingly, this construction had a strong appeal to the leaders of independence
movements and to the elites of the new postcolonial states because it so clearly stated the
feasibility of change. The Indian planning experience is the most prominent case in point.75
Here, scholars such as V. K. R. V. Rao and P. C. Mahalanobis excelled in the production of
policy-relevant economic statistics. W. Arthur Lewis, who in 1948 became the first black
professor of economics in England, devoted his life work to the comparative perspective of
engineering the world economy. The early writings of African intellectuals such as Julius
Nyerere or Tom Mboya clearly embraced these promises of development economics.77
Kwame Nkrumah early on invited Lewis to advise the government of Ghana on economic
policy; Lewis’ experience in West Africa has been analysed in detail. In this case, the
application of abstract economic findings to concrete postcolonial realities proved rather
ambiguous and complicated. In Lewis’ own account, the political agenda of Nkrumah constantly
interfered with his technocratic stance and devalued the learned policy advice. Rau´ l
Prebisch encountered comparable difficulties in designing national economic plans for
Argentina. However, it seems too simple to attribute these failures to the politicization
of planning expertise. As the diaries of one world-leading economist show, expert work in

Results (Indonesian) 1:

mengejutkan, konstruksi ini memiliki daya tarik yang kuat kepada para pemimpin kemerdekaan
gerakan dan elit negara-negara pascakolonial baru karena begitu jelas menyatakan
kelayakan perubahan. pengalaman perencanaan India adalah kasus yang paling menonjol dalam point.75
sini, para sarjana seperti vk r. v rao dan p. c. mahalanobis unggul dalam produksi
statistik ekonomi yang relevan dengan kebijakan.w. arthur lewis, yang pada tahun 1948 menjadi profesor hitam
pertama ekonomi di Inggris, mengabdikan hidupnya untuk pekerjaan perspektif komparatif
rekayasa ekonomi dunia. tulisan-tulisan awal intelektual african seperti julius
Nyerere atau tom Mboya jelas memeluk janji-janji pembangunan economics.77
Kwame Nkrumah awal diundang lewis untuk memberikan saran kepada pemerintah ghana pada ekonomi
kebijakan; pengalaman lewis 'di Afrika barat telah dianalisis secara rinci. dalam hal ini,
penerapan temuan ekonomi abstrak dengan realitas postkolonial beton terbukti lebih
ambigu dan rumit. dalam akun lewis 'sendiri, agenda politik Nkrumah terus
mengganggu sikap teknokratis dan mendevaluasi saran kebijakan yang dipelajari. rau 'l
Prebisch menemui kesulitan sebanding dalam merancang rencana ekonomi nasional untuk
argentina. Namun, tampaknya terlalu sederhana untuk atribut kegagalan ini untuk politisasi
keahlian perencanaan. sebagai buku harian dari satu terkemuka dunia ekonom menunjukkan, kerja ahli dalam

Results (Indonesian) 2:

Tidak mengejutkan, konstruksi ini memiliki daya tarik yang kuat kepada para pemimpin kemerdekaan
gerakan dan para elite baru postkolonial menyatakan karena itu begitu jelas dinyatakan
kelayakan perubahan. India perencanaan pengalaman kasus paling menonjol di point.75
Here, K. V. R. V. Rao dan P. C. Mahalanobis unggul dalam produksi
Statistik relevan kebijakan ekonomi. W. Arthur Lewis, yang pada tahun 1948 menjadi hitam pertama
profesor ekonomi di Inggris, ditujukan karyanya hidup untuk perspektif komparatif
teknik ekonomi dunia. Tulisan-tulisan awal Afrika intelektual seperti Julius
Nyerere atau Tom Mboya jelas memeluk janji ini pengembangan economics.77
Kwame Nkrumah awal pada Lewis diundang untuk menyarankan pemerintah Ghana ekonomi
kebijakan; Lewis' pengalaman di Afrika Barat telah dianalisis secara rinci. Dalam kasus ini,
aplikasi temuan ekonomi abstrak realitas postkolonial beton terbukti agak
ambigu dan rumit. Dalam account Lewis' sendiri, agenda politik Nkrumah terus-menerus
mengganggu dengan sikap teknokratik dan mendevaluasi nasihat kebijakan belajar. Rau´ l
Prebisch mengalami kesulitan yang sebanding dalam merancang rencana ekonomi nasional
Argentina. Namun, tampaknya terlalu sederhana untuk atribut kegagalan ini politisasi
perencanaan keahlian. Seperti buku harian satu ekonom terkemuka di dunia menunjukkan, ahli bekerja di