The loss of C fromroot epidermal an

The loss of C from
root epidermal and cortical cells leads to a proliferation of
microorganisms within (endorhizosphere), on the surface
(rhizoplane) and outside the root (ectorhizosphere; Lynch &
Whipps, 1990). C release also results in the rhizosphere having
different chemical, physical and biological characteristics to
the bulk soil (Barber, 1995). The magnitude of these changes
in soil properties is largely determined by the amount and type
of C released from the root, as well as intrinsic soil characteristics
(Fig. 1; Kuzyakov & Domanski, 2000; Tinker & Nye, 2000).

Results (Indonesian) 1:

hilangnya c dari akar
epidermal dan sel kortikal mengarah ke proliferasi
mikroorganisme dalam (endorhizosphere), pada permukaan
(rhizoplane) dan di luar root (ectorhizosphere; lynch &
Whipps, 1990). c rilis juga menghasilkan rizosfer memiliki
kimia yang berbeda, karakteristik fisik dan biologis untuk
tanah massal (tukang cukur, 1995). besarnya perubahan ini
dalam sifat-sifat tanah sangat ditentukan oleh jumlah dan jenis
c dilepaskan dari akar, serta karakteristik tanah intrinsik
(gbr. 1; kuzyakov & Domanski, 2000; tinker & nye, 2000).

Results (Indonesian) 2:

Hilangnya C dari
sel epidermis dan kortikal akar mengarah ke proliferasi
mikroorganisme dalam (endorhizosphere), surface
(rhizoplane) dan di luar akar (ectorhizosphere; Lynch &
Whipps, 1990). C juga mengeluarkan hasil rhizosphere memiliki
karakteristik fisik, kimia, dan biologi yang berbeda untuk
tanah massal (Barber, 1995). Besarnya perubahan
di tanah properti sangat ditentukan oleh jumlah dan jenis
c dilepaskan dari akar, serta karakteristik intrinsik tanah
(Fig. 1; Kuzyakov & Domanski, 2000; Menggerumit & Nye, 2000).