The formal learning process should

The formal learning process should not be a lonely one. Dialogue,
as pointed out by Moore (1991), affects perceived isolation and can
reduce the need for structure. Mere interaction, however, does not in
itself constitute critical discourse (Garrison & Cleveland-Innes, 2005),
and talking together does not assure collaboration or “social thinking”
among group members (Oliver & McLoughlin, 1998). A key role of
instructor-moderators is to provide individually required amounts
of structure and dialogue online, through their teaching presence
(Anderson, Rourke, Garrison, & Archer, 2001).

Results (Indonesian) 1:

proses belajar formal seharusnya tidak menjadi sepi. dialog,
seperti yang ditunjukkan oleh moore (1991), mempengaruhi isolasi dirasakan dan dapat
mengurangi kebutuhan untuk struktur. interaksi belaka, namun, tidak dengan sendirinya merupakan
wacana kritis (garnisun & cleveland-innes, 2005),
dan berbicara bersama-sama tidak menjamin kolaborasi atau "berpikir sosial"
antara anggota kelompok (oliver & McLoughlin,1998). peran kunci
instruktur-moderator adalah untuk memberikan jumlah yang diperlukan secara individual
struktur dan dialog secara online, melalui kehadiran mengajar mereka
(anderson, Rourke, garnisun, & pemanah, 2001).

Results (Indonesian) 2:

Proses formal belajar tidak harus sangat sepi. Dialog,
seperti ditunjukkan oleh Moore (1991), mempengaruhi dirasakan isolasi dan dapat
mengurangi kebutuhan untuk struktur. Mere interaksi, namun, Apakah tidak
itu sendiri merupakan wacana kritis (garnisun & Cleveland-Innes, 2005),
dan berbicara bersama-sama tidak menjamin kolaborasi atau "sosial berpikir"
antara anggota grup (Oliver & McLoughlin (Direktur), 1998). Peran kunci
instruktur-moderator adalah untuk memberikan jumlah yang diperlukan secara individual
struktur dan dialog secara online, melalui kehadiran mengajar mereka
(Anderson, Rourke, Garrison, & Archer, 2001).