The ATAM process consists of gather

The ATAM process consists of gathering stakeholders together to analyze business drivers (system functionality, goals, constraints, desired non-functional properties) and from these drivers extract quality attributes that are used to create scenarios. These scenarios are then used in conjunction with architectural approaches and architectural decisions to create an analysis of trade-offs, sensitivity points, and risks (or non-risks). This analysis can be converted to risk themes and their impacts whereupon the process can be repeated. With every analysis cycle, the analysis process proceeds from the more general to the more specific, examining the questions that have been discovered in the previous cycle, until such time as the architecture has been fine-tuned and the risk themes have been addressed.

Results (Indonesian) 1:

Proses ATAM terdiri dari pertemuan pemangku kepentingan bersama-sama untuk menganalisis bisnis driver (fungsi sistem, tujuan, kendala, properti non-fungsional yang diinginkan) dan dari driver ini ekstrak kualitas atribut yang digunakan untuk membuat skenario. Skenario ini kemudian digunakan dalam hubungannya dengan pendekatan arsitektur dan keputusan arsitektural untuk membuat analisis trade-off, sensitivitas poin, dan risiko (atau bebas-risiko). Analisis ini dapat dikonversi ke tema risiko dan dampak mereka dimana proses dapat diulang. Dengan setiap siklus analisis, analisis hasil dari yang lebih umum untuk lebih spesifik, memeriksa pertanyaan-pertanyaan yang telah ditemukan dalam siklus sebelumnya, sampai saat arsitektur telah dipoles dan tema risiko telah ditangani.

Results (Indonesian) 2:

Proses ATAM terdiri dari pemangku kepentingan pengumpulan bersama-sama untuk menganalisis driver bisnis (fungsi sistem, tujuan, kendala, yang diinginkan sifat non-fungsional) dan dari driver ini ekstrak atribut kualitas yang digunakan untuk membuat skenario. Skenario ini kemudian digunakan dalam hubungannya dengan pendekatan arsitektur dan keputusan arsitektur untuk membuat analisis trade-off, poin sensitivitas, dan risiko (atau non-risiko). Analisis ini dapat dikonversi ke tema risiko dan dampaknya dimana proses dapat diulang. Dengan setiap siklus analisis, proses analisis hasil dari yang lebih umum ke yang lebih spesifik, memeriksa pertanyaan-pertanyaan yang telah ditemukan dalam siklus sebelumnya, sampai saat arsitektur telah fine-tuned dan tema risiko telah ditangani.