As mentioned above, the diary study

As mentioned above, the diary study was part of a three-wave
longitudinal study, with a time lag between the waves of approximately
6 months.3 At each wave, participants filled out diaries for
2 working days within a week. We limited the study to 2 days
mainly because data collection for the study was quite extensive,
and we were concerned that a larger number of diaries to be
completed would have resulted in high dropout. Research assistants
contacted each participant approximately a month before
each wave to agree on two specific days of measurement; these
were not necessarily consecutive. At the start of each wave,
participants received several diary booklets. They were asked to
fill out a red-colored diary whenever a negative event happened to
them during work hours and a green-colored booklet whenever a
positive event occurred. They were asked to make the entry in the
diary as soon as possible after the event. At the end of each
working day, they completed a short questionnaire measuring state
fatigue.

Results (Indonesian) 1:

Seperti disebutkan di atas, studi diary adalah bagian dari gelombang tigaStudi longitudinal, dengan waktu lag antara gelombang sekitar6 months.3 di setiap gelombang, peserta mengisi buku harian untuk2 hari kerja dalam seminggu. Kita terbatas studi untuk 2 hariterutama karena pengumpulan data untuk studi cukup luas,dan kami sangat prihatin bahwa sejumlah besar buku harian akanselesai akan menghasilkan putus sekolah tinggi. Riset asistendihubungi setiap peserta lebih kurang sebulan sebelumsetiap gelombang untuk menyetujui dua hari-hari tertentu pengukuran; iniitu tidak selalu berturut-turut. Pada awal setiap gelombang,peserta menerima beberapa buku harian Booklet. Mereka diminta untukmengisi buku harian berwarna merah ketika terjadi peristiwa yang negatifmereka selama jam kerja dan buklet berwarna hijau setiap kalipositif peristiwa terjadi. Mereka diminta untuk membuat entri dalamDiary sesegera mungkin setelah kejadian. Pada akhir masing-masinghari kerja, mereka menyelesaikan kuesioner pendek mengukur negarakelelahan.

Results (Indonesian) 2:

Seperti disebutkan di atas, studi buku harian adalah bagian dari tiga gelombang
studi longitudinal, dengan jeda waktu antara gelombang sekitar
6 bulan.3 Pada setiap gelombang, peserta mengisi buku harian selama
2 hari kerja dalam seminggu. Kami terbatas studi untuk 2 hari
terutama karena pengumpulan data untuk penelitian ini adalah cukup luas,
dan kami khawatir bahwa jumlah yang lebih besar dari buku harian yang akan
diselesaikan akan mengakibatkan putus sekolah yang tinggi. Asisten peneliti
menghubungi masing-masing peserta kurang lebih sebulan sebelum
setiap gelombang untuk menyepakati dua hari tertentu pengukuran; ini
tidak selalu berturut-turut. Pada awal setiap gelombang,
peserta menerima beberapa buku diary. Mereka diminta untuk
mengisi buku harian berwarna merah setiap kali peristiwa negatif yang terjadi pada
mereka selama jam kerja dan buku berwarna hijau setiap kali
acara yang positif terjadi. Mereka diminta untuk membuat entri dalam
buku harian sesegera mungkin setelah kejadian. Pada akhir setiap
hari kerja, mereka mengisi kuesioner singkat mengukur negara
kelelahan.