The clinical criteria listed to def

The clinical criteria listed to define endometritis were consistent
across trials. Febrile morbidity is a standard obstetrical outcome
and was generally consistently reported although there was some
variation in the exact criteria used for height of fever, interval
between febrile episodes and interval from the operative procedure.
Urinary tract infection generally meant a positive urine culture;
symptoms related to the urinary tract were rarely required
to be present. Wound infection usually was a clinical diagnosis
and generally included induration, erythema, cellulitis or various
degrees of drainage. A positive microbiological diagnosis was
rarely required for the diagnosis of either wound infection or endometritis.
There was no consistent approach to the definition
of serious morbidity. For this review, all episodes of bacteremia
have been classified as serious as have other complications such
as pelvic thrombophlebitis and peritonitis. Some studies included
other outcomes, eg need for additional antibiotic use and other
infections, eg pneumonia. Some provided ameasure of the fever as
a ’fever index’ which incorporated both the height of the fever and
its duration. Where the duration of maternal hospital stay with its
standard deviation was reported this has been included.

Results (Indonesian) 1:

Kriteria klinis yang tercantum untuk menentukan endometritis yang konsistendi seluruh cobaan. Demam morbiditas adalah hasil Obstetri standardan biasanya konsisten dilaporkan walaupun ada beberapavariasi dalam kriteria yang tepat digunakan untuk ketinggian demam, intervalantara episode demam dan interval dari prosedur operasi.Infeksi saluran kemih yang umumnya berarti positif kencing budaya;gejala yang berhubungan dengan saluran kemih yang jarang diperlukanuntuk hadir. Infeksi luka biasanya adalah diagnosis klinisdan umumnya termasuk Indurasi, eritema, selulitis atau berbagaiderajat drainase. Diagnosis mikrobiologis positifjarang diperlukan untuk diagnosis luka infeksi atau endometritis.Ada tidak ada pendekatan yang konsisten dengan definisiserius morbiditas. Untuk review ini, semua episode dari bacteremiatelah diklasifikasikan serius seperti memiliki komplikasi lainnya sepertisebagai tromboflebitis panggul dan peritonitis. Beberapa penelitian yang termasukhasil lain, misalnya perlu untuk tambahan penggunaan antibiotik dan lainnyainfeksi, misalnya radang paru-paru. Beberapa disediakan ameasure demam sebagai'demam index' yang dimasukkan kedua ketinggian demam dandurasi. Mana durasi rumah sakit Ibu tinggal dengan yangdeviasi standar dilaporkan ini telah disertakan.

Results (Indonesian) 2:

Kriteria klinis yang terdaftar untuk mendefinisikan endometritis konsisten
di seluruh percobaan. Morbiditas demam adalah hasil kandungan standar
dan umumnya konsisten dilaporkan meskipun ada beberapa
variasi dalam kriteria yang tepat digunakan untuk tinggi demam, selang
antara episode demam dan selang dari prosedur operasi.
Infeksi saluran kemih biasanya berarti kultur urin positif;
gejala terkait ke saluran kemih jarang diperlukan
untuk hadir. Infeksi luka biasanya adalah diagnosis klinis
dan umumnya termasuk indurasi, eritema, selulitis atau berbagai
derajat drainase. Diagnosis mikrobiologi positif
jarang diperlukan untuk diagnosis baik infeksi luka atau endometritis.
Tidak ada pendekatan yang konsisten dengan definisi
morbiditas serius. Untuk ulasan ini, semua episode bakteremia
telah diklasifikasikan seserius memiliki komplikasi lain seperti
sebagai tromboflebitis pelvis dan peritonitis. Beberapa studi termasuk
hasil lainnya, misalnya butuhkan untuk penggunaan antibiotik tambahan dan lainnya
infeksi, misalnya pneumonia. Beberapa tersedia ameasure demam sebagai
sebuah 'indeks demam' yang dimasukkan baik ketinggian demam dan
durasinya. Di mana durasi tinggal di rumah sakit ibu dengan yang
standar deviasi dilaporkan ini telah dimasukkan.