Our results suggest the following c

Our results suggest the following conclusions.

Optimization based on ex-post data does not yield predictable ex-ante return outcomes.

Focusing only on the maximum returns and minimum returns for optimized portfolios suggests that ex-post characteristics of optimized portfolios do persist. With one exception (A = 6), the maximum return for optimized portfolios decreases as risk aversion increases. In every case, the
minimum return for optimized portfolios decreases as risk aversion increases.
 Average returns, however, exhibit exactly the opposite behavior, increas
ing as risk aversion increases! The average return for optimized portfolios ranges from 1.64% (for A = 2) to 2.49% (for A = 8). Strangely, optimization provides the most risk averse investors the greatest average return, and the most risk tolerant investors earn the lowest average return. Our data suggests that simple optimization does not produce portfolios with time-consistent performance rankings with respect to average return. In fact, the results are ex
actly the opposite of investors’ ex-ante preferences. We will offer a potential explanation for this puzzling result below.

Results (Indonesian) 1:

Hasil kami menunjukkan kesimpulan-kesimpulan berikut.Optimasi yang didasarkan pada data mantan-posting tidak menghasilkan ex-ante diprediksi kembali hasil. Fokus hanya pada keuntungan maksimum dan minimum kembali untuk portofolio dioptimalkan menunjukkan bahwa mantan-posting karakteristik dioptimalkan portofolio bertahan. Dengan satu pengecualian (A = 6), maksimum kembali untuk dioptimalkan portofolio menurun sebagai risiko keengganan meningkat. Dalam setiap kasus,minimum kembali untuk portofolio dioptimalkan menurun sebagai risiko keengganan meningkat.Rata-rata kembali, bagaimanapun, menunjukkan persis perilaku berlawanan, semakin meningkating sebagai penghindaran risiko meningkat! Rata-rata kembali untuk dioptimalkan portofolio berkisar 1,64% (a = 2) 2,49% (a = 8). Anehnya, optimasi menyediakan paling risiko menolak investor terbesar rata-rata kembali, dan kebanyakan risiko toleran investor memperoleh terendah rata-rata kembali. Data kami menunjukkan bahwa optimasi sederhana tidak memproduksi portofolio dengan performa yang konsisten waktu peringkat sehubungan dengan rata-rata kembali. Pada kenyataannya, hasil exactly kebalikan dari investor ex-ante preferensi. Kami akan menawarkan penjelasan yang potensial untuk hasil ini membingungkan di bawah ini.

Results (Indonesian) 2:

Hasil kami menunjukkan kesimpulan berikut.
? Optimasi berdasarkan data ex-post tidak memberikan hasil ex-ante pulang diprediksi.
?
Fokus hanya pada hasil yang maksimal dan kembali minimum untuk portofolio optimal menunjukkan bahwa karakteristik ex-post dari portofolio optimal yang bertahan. Dengan satu pengecualian (A = 6), kembali maksimum untuk portofolio dioptimalkan menurun karena risk aversion meningkat. Dalam setiap kasus,
pengembalian minimum untuk portofolio dioptimalkan menurun karena risk aversion meningkat.
? Rata-rata return, bagaimanapun, menunjukkan persis perilaku yang berlawanan, semakin meningkat
ing karena risk aversion meningkat! Rata-rata return untuk portofolio optimal berkisar antara 1,64% (untuk A = 2) ke 2,49% (untuk A = 8). Anehnya, optimasi menyediakan paling risk averse investor pengembalian rata-rata terbesar, dan paling berisiko investor toleran mendapatkan pengembalian rata-rata terendah. Data kami menunjukkan bahwa optimasi sederhana tidak menghasilkan portofolio dengan peringkat kinerja waktu-konsisten sehubungan dengan pengembalian rata-rata. Bahkan, hasilnya mantan
actly kebalikan dari preferensi ex-ante investor. Kami akan menawarkan penjelasan potensial untuk hasil membingungkan ini di bawah.