Fukuyama also uses the concept 'thy

Fukuyama also uses the concept 'thymos', with a reference to Plato. For Plato, 'thymos' is necessary for survival of any political community. Because it is the basis that man is drawn out from the selfish life of desire and look toward the common good.20 Also Nietzche emphasizes 'thymos' against desire and reason. According to Fukuyama, the struggle for recognition, comes from the thymotic part of the soul and both the desiring and thymotic parts of our souls find satisfaction in the liberal democratic state. Fukuyama, also emphasizes the relationship between Christian doctrine and emergence of liberal democratic societies in Western Europe with a reference to Hegel, who talks about Christianity as the absolute religion. Because this religion establishes the universal equality of men in the sight of God

Results (Indonesian) 1:

Fukuyama juga menggunakan konsep 'thymos', dengan referensi ke Plato. Bagi Plato, 'thymos' diperlukan untuk kelangsungan hidup dari setiap masyarakat politik. Karena itu adalah dasar orang itu ditarik keluar dari kehidupan keinginan egois dan melihat ke arah good.20 umum Nietzche juga menekankan 'thymos' terhadap keinginan dan alasan. Menurut Fukuyama, perjuangan untuk pengakuan, berasal dari bagian yang thymotic jiwa dan bagian kedua desiring dan thymotic jiwa kita menemukan kepuasan dalam keadaan Partai Demokrat liberal. Fukuyama, juga menekankan hubungan antara doktrin Kristen dan munculnya liberal masyarakat demokratis di Eropa Barat dengan referensi ke Hegel, yang berbicara tentang agama Kristen sebagai agama yang mutlak. Karena agama ini menetapkan kesetaraan universal pria di hadapan Allah

Results (Indonesian) 2:

Fukuyama juga menggunakan konsep 'thymos', dengan mengacu pada Plato. Untuk Plato, 'thymos' diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap komunitas politik. Karena itu adalah dasar bahwa manusia ditarik keluar dari kehidupan egois keinginan dan melihat ke arah good.20 umum Juga Nietzche menekankan 'thymos' terhadap keinginan dan alasan. Menurut Fukuyama, perjuangan untuk pengakuan, berasal dari bagian thymotic dari jiwa dan kedua bagian menginginkan dan thymotic jiwa kita menemukan kepuasan dalam negara demokrasi liberal. Fukuyama, juga menekankan hubungan antara doktrin Kristen dan munculnya masyarakat demokrasi liberal di Eropa Barat dengan mengacu pada Hegel, yang berbicara tentang agama Kristen sebagai agama yang mutlak. Karena agama ini menetapkan kesetaraan universal manusia di hadapan Allah