On the basis of numerous investigat

On the basis of numerous investigations, the European Commission recently approved three
health claims based on DHA consumption. These health claims are for (a) normal visual development
of infants up to 12 months of age, (b) normal development of the eye of the fetus and
breast-fed infants, and (c) normal brain development of the fetus and breast-fed infants. Each
of these claims is based on foods being supplemented with DHA above a specified level, e.g.,
daily intake of 100, 200, and 200 mg of DHA to claim a, b, and c, respectively (Regulation 2011).
However, a claim regarding the effects of DHA on optimal brain development in infants was
rejected.

Results (Indonesian) 1:

Berdasarkan penyelidikan banyak, Komisi Eropa baru disetujui tigaklaim kesehatan berdasarkan DHA konsumsi. Ini klaim kesehatan yang untuk perkembangan penglihatan yang normal ()bayi hingga 12 bulan usia, (b) perkembangan normal mata janin danBreast-Fed bayi, dan perkembangan otak normal (c) pada janin dan bayi breast-fed. Masing-masingklaim ini didasarkan pada makanan yang dilengkapi dengan DHA diatas level tertentu, misalnya,asupan harian 100, 200, dan 200 mg DHA untuk mengklaim, b, dan c, masing-masing (peraturan 2011).Namun, klaim mengenai efek dari DHA pada perkembangan otak yang optimal pada bayi adalahditolak.

Results (Indonesian) 2:

Atas dasar berbagai investigasi, Komisi Eropa baru-baru ini menyetujui tiga
klaim kesehatan berdasarkan konsumsi DHA. Klaim kesehatan ini adalah untuk (a) pengembangan visual yang normal
dari bayi sampai usia 12 bulan, (b) perkembangan normal dari mata janin dan
bayi yang diberi ASI, dan (c) perkembangan otak normal janin dan breast- bayi makan. Setiap
klaim ini didasarkan pada makanan yang dilengkapi dengan DHA di atas tingkat tertentu, misalnya,
asupan harian 100, 200, dan 200 mg DHA untuk mengklaim a, b, dan c, masing-masing (Peraturan 2011).
Namun, klaim mengenai efek dari DHA pada perkembangan otak yang optimal pada bayi itu
ditolak.