Fig. 1: Relation between densities

Fig. 1: Relation between densities of natural wood and wood decayed by brown rot fungus C. puteana.

Fig. 2: Dependence between density of fungusdecayed
wood before and after saturation with
Paraloid B72.

Fig. 3: Dependence between density of sound
wood before and after saturation with Paraloid
B72.

Fig. 4: Dependence between initial density of
wood and paralel to grain compressive strength.

Fig. 5: Dependence mass losses of wood matter
caused by C. puteana and parallel-to-grain
compressive strength.

Results (Indonesian) 1:

Gambar 1: Hubungan antara densitas kayu alam dan kayu yang membusuk oleh membusuk brown jamur C. puteana.Gambar 2: Ketergantungan antara kepadatan fungusdecayedkayu sebelum dan setelah jenuh denganParaloid B72.Gambar 3: Ketergantungan antara kepadatan suarakayu sebelum dan setelah jenuh dengan ParaloidB72.Gambar 4: Ketergantungan antara awal kepadatankayu dan paralel untuk kekuatan tekan gandum.Gambar 5: Ketergantungan massa kerugian materi kayudisebabkan oleh C. puteana dan paralel-ke-butirkekuatan tekan.

Results (Indonesian) 2:

Ara. 1: Hubungan antara kepadatan kayu alami dan kayu lapuk oleh coklat busuk jamur C. puteana. Gambar. 2: Ketergantungan antara kepadatan fungusdecayed kayu sebelum dan setelah saturasi dengan Paraloid B72. Gambar. 3: Ketergantungan antara kepadatan suara kayu sebelum dan setelah saturasi dengan Paraloid B72. Gambar. 4: Ketergantungan antara kepadatan awal kayu dan paralel untuk gandum kuat tekan. Gambar. 5: Ketergantungan kerugian massa kayu materi yang disebabkan oleh C. puteana dan paralel-ke-butir kuat tekan.