From the previous discussion it can

From the previous discussion it can be stated that including wind dynamic behavior in the two-stage prediction
process must improve fire spread prediction quality when dealing with large scale forest fires. Such wind dynamic
behavior must be considered in both stages, calibration and prediction. In the calibration stage, the data concerning
the time interval ti - ti+1 is available. So, in this stage, the simulations executed to reproduce the behavior during
the interval ti - ti+1, can be fed with the real measured values of the wind parameters during that interval. It implies
that the simulation of the forest fire propagation does not consider constant values for the wind parameters, but the
measured value for each time subinterval is injected in the simulator. So, these wind parameters are not introduced in
the individuals of the GA and are not calibrated. The other parameters concerning moisture contents and vegetation
features are calibrated in the calibration stage. This methodology is represented in Figure 3.

Results (Indonesian) 1:

Dari sebelumnya diskusi dapat menyatakan perilaku dinamis angin itu termasuk dalam dua tahap prediksiproses harus memperbaiki kualitas prediksi api menyebar ketika berhadapan dengan kebakaran hutan berskala besar. Seperti angin dinamisperilaku harus dipertimbangkan dalam tahap, kalibrasi dan prediksi. Pada tahap kalibrasi, data mengenaiti interval waktu - ti + 1 juga tersedia. Jadi, pada tahap ini, simulasi yang dijalankan untuk mereproduksi perilaku selamainterval ti - ti + 1, dapat diberi makan dengan nilai-nilai nyata diukur parameter angin selama interval. Ini menyiratkanbahwa simulasi penyebaran api hutan tidak mempertimbangkan nilai-nilai konstan untuk parameter angin, tetapidiukur nilai untuk setiap waktu subinterval disuntikkan di simulator. Jadi, parameter angin ini tidak diperkenalkan dalamindividu-individu yang ga dan tidak dikalibrasi. Parameter lain mengenai isi kelembaban dan vegetasiFitur dikalibrasi pada tahap kalibrasi. Metodologi ini diwakili dalam gambar 3.

Results (Indonesian) 2:

Dari pembahasan sebelumnya dapat dinyatakan bahwa termasuk angin perilaku dinamis dalam prediksi dua tahap
proses harus meningkatkan kualitas prediksi api menyebar ketika berhadapan dengan kebakaran hutan skala besar. Angin dinamis seperti
perilaku harus diperhatikan dalam kedua tahap, kalibrasi dan prediksi. Pada tahap kalibrasi, data mengenai
interval waktu ti - ti + 1 tersedia. Jadi, dalam tahap ini, simulasi dilakukan untuk mereproduksi perilaku selama
ti selang - ti + 1, dapat makan dengan nilai-nilai riil yang diukur dari parameter angin selama interval itu. Ini menyiratkan
bahwa simulasi propagasi kebakaran hutan tidak mempertimbangkan nilai-nilai konstan untuk parameter angin, tapi
nilai yang terukur untuk setiap kali sub interval disuntikkan di simulator. Jadi, parameter angin ini tidak diperkenalkan di
individu dari GA dan tidak dikalibrasi. Parameter lain mengenai kadar air dan vegetasi
fitur yang dikalibrasi dalam tahap kalibrasi. Metodologi ini diwakili dalam Gambar 3.