population, subsidize teachers and

population, subsidize teachers and doctors, and construct public works. The Greek tradition that the wealthy elite of a city-state should make benefactions for the common good was therefore continued in a new way, through the social interaction of the kings and the urban upper classes. Well-to-do members ofthe indigenous populationsalso mattered to the kings. Since indigenous cities had long been powerful in Syria and Palestine, for example, the kings had to develop cordial relations with their leading members. Non-Greeks and non-Macedonians from eastern regions also moved westward to Hellenistic Greek cities in increasing numbers.Jews in particular moved away from Palestine into Anatolia, Greece, and Egypt. The Jewish community eventually became an influential minority in Alexandria, the most important Hellenistic city. In Egypt, the king also had to come to terms with the priests who controlled the temples of the traditional Egyptian gods because the temples owned large tracts of productive agricultural land worked by tenant farmers.The linchpin in the organization of the Hellenistic kingdoms was the system of mutual rewards by which the kings and their leading subjects-Greeks, Macedonians, and indigenous elitesbecame, as it were, partners in government and public finance.
The successor kingdoms nevertheless amounted to foreign rule over indigenous populations by kings and queens of Macedonian descent. Monarchs had to accommodate the urban elites and the favored immigrants in their kingdoms, but royal power pervaded the lives of the kingdoms' subjects, above all in the meting out of justice. Seleucus, for one, claimed this right as a universal truth: "It is not the customs of the Persians and other peoples that I impose upon you, but the law which is common to everyone, that what is decreed by the king is always just" (Appian, Syriake 61).
Even Antigonus's successors,who claimed to lead the Greeks in a voluntary alliance that allegedly reestablished Philip's League of Corinth, frequently interferedin the internal affairs ofthe Greek city-states. Like the other kings,they regularly installed their own governors and garrisons in cities where loyalty was suspect. Never again would ancient Greeks live their lives free of the shadow of monarchy, sometimes faint in the distance, sometimes looming near.

Results (Indonesian) 1:

populasi, mensubsidi guru dan dokter, dan membangun pekerjaan umum. Tradisi Yunani bahwa elit kaya negara-kota harus membuat benefactions untuk umum baik karena itu dilanjutkan dengan cara baru, melalui interaksi sosial raja-raja dan perkotaan kelas atas. Baik anggota populationsalso adat penting kepada raja. Karena adat kota lama telah kuat di Aram dan Palestin, misalnya, raja-raja harus mengembangkan hubungan baik dengan anggota terkemuka. Yunani-bebas dan bebas-Makedonia dari daerah Timur juga pindah ke arah Barat ke Hellenistik kota-kota Yunani dalam jumlah yang meningkat. Orang-orang Yahudi khususnya pindah dari Palestina ke Anatolia, Yunani, dan Mesir. Komunitas Yahudi akhirnya menjadi minoritas yang berpengaruh di Alexandria, kota Hellenistik paling penting. Di Mesir, raja juga harus datang untuk berdamai dengan imam-imam yang dikendalikan kuil-kuil para dewa Mesir tradisional karena candi dimiliki traktat-traktat besar lahan pertanian produktif bekerja oleh penyewa petani. Kunci dalam organisasi kerajaan Helenistik adalah sistem pahala bersama dimana raja-raja dan terkemuka subyek-orang Yunani, Makedonia, dan adat elitesbecame, karena itu, mitra di pemerintah dan keuangan publik.Kerajaan penerus tetap sebesar pemerintahan asing atas adat populasi oleh raja dan Ratu keturunan Makedonia. Raja harus mengakomodasi para elite perkotaan dan imigran disukai dalam kerajaan mereka, tapi kekuatan kerajaan diresapi kehidupan kerajaan mata pelajaran, di atas semua dalam pertemuan dari keadilan. Seleucus, untuk satu, mengklaim hak ini sebagai kebenaran universal: "Ianya tidak pabean Persia dan orang lain yang aku memaksakan kepada Anda, tetapi hukum yang umum bagi semua orang, bahwa apa yang ditetapkan oleh raja selalu hanya" (Appian, Syriake 61).Bahkan Antigonus's penerusnya, yang mengklaim untuk memimpin orang Yunani dalam sebuah aliansi sukarela yang disinyalir diperbaiki Filipus Liga Korintus, sering interferedin urusan internal kota-negeri Yunani. Seperti raja-raja lainnya, mereka secara teratur diinstal Gubernur mereka sendiri dan pasukan-pasukan tentera di kota mana kesetiaan adalah tersangka. Tidak pernah lagi akan Yunani kuno hidup bebas dari bayangan monarki, kadang-kadang pingsan di kejauhan, kadang-kadang menjulang di dekat.

Results (Indonesian) 2:

populasi, subsidi guru dan dokter, dan membangun pekerjaan umum. Oleh karena itu tradisi Yunani bahwa elit kaya dari negara-kota harus membuat benefactions untuk kebaikan bersama dilanjutkan dengan cara baru, melalui interaksi sosial para raja dan kelas atas perkotaan. Baik-untuk-do anggota tersebut yang populationsalso adat penting untuk raja-raja. Sejak kota adat telah lama berkuasa di Suriah dan Palestina, misalnya, raja-raja harus mengembangkan hubungan baik dengan anggota terkemuka mereka. Non-orang Yunani dan non-Makedonia dari wilayah timur juga pindah ke barat ke kota-kota Yunani Helenistik dalam meningkatkan numbers.Jews khususnya pindah dari Palestina ke Anatolia, Yunani, dan Mesir. Komunitas Yahudi akhirnya menjadi minoritas berpengaruh di Alexandria, kota Helenistik yang paling penting. Di Mesir, raja juga harus datang untuk berdamai dengan para imam yang menguasai kuil-kuil dewa-dewa Mesir tradisional karena candi milik saluran besar lahan pertanian produktif bekerja oleh penyewa farmers.The pengganjal dalam organisasi kerajaan Helenistik itu sistem saling imbalan dimana raja-raja dan pelajaran-orang Yunani terkemuka mereka, Makedonia, dan elitesbecame adat, karena itu, mitra di pemerintahan dan keuangan publik.
The kerajaan penerus tetap sebesar pemerintahan asing lebih penduduk asli oleh raja dan ratu keturunan Macedonia. Raja harus mengakomodasi elit perkotaan dan imigran disukai di kerajaan mereka, tapi kekuasaan raja merasuki kehidupan subyek kerajaan ', di atas semua di meting keluar dari keadilan. Seleukus, untuk satu, mengklaim hak ini sebagai kebenaran universal: "Ini bukan kebiasaan Persia dan orang lain bahwa saya memaksakan pada Anda, tetapi hukum yang umum untuk semua orang, bahwa apa yang telah ditetapkan oleh raja selalu hanya "(Appian, Syriake 61).
penerus Bahkan Antigonus, yang mengaku memimpin Yunani dalam aliansi sukarela yang diduga dibangun kembali Philip Liga Korintus, sering interferedin urusan internal ofthe negara-kota Yunani. Seperti raja-raja lainnya, mereka secara teratur dipasang gubernur dan garnisun mereka sendiri di kota di mana loyalitas adalah tersangka. Tidak pernah lagi akan Yunani kuno hidup mereka bebas dari bayang-bayang monarki, kadang-kadang samar di kejauhan, kadang-kadang menjulang dekat.