Species-specific traits of trees af

Species-specific traits of trees affect ecosystem dynamics, defining forest structure and understorey development. Ochroma pyramidale is a fast-growing tree species, with life-history traits that include low wood density, short-lived large leaves and a narrow open thin crown. We evaluated forest succession in O. pyramidale-dominated secondary forests, diverse secondary forests, both 10–15 y since abandonment, and rain forests by comparing height, density and basal area of all trees (> 5 cm dbh). Furthermore, we compared species richness of understorey trees and shrubs, and basal area and density of trees of early- and late-successional species (< 5 cm dbh) between forest types. We found that tree basal area (mean ± SD: 32 ± 0.9 m2 ha−1) and height (12.4 ± 1.8 m) of canopy trees were higher, and density (1450 ± 339 ha−1) lower in O. pyramidale forests than in diverse forests, and more similar to rain forest. Understorey shrub diversity and tree seedling density and diversity were lower in O. pyramidale forests than in diverse forests, but these forest types had a similar density of early- and late-successional trees. Canopy openness (> 15%) and leaf litter (> 10 cm) were both highest in O. pyramidale forests, which positively affected density of understorey trees and shrubs and negatively affected density of late-successional trees. In conclusion, O. pyramidale forests presented structural features similar to those of rain forest, but this constrained the establishment of understorey tree species, especially late-successional species, decreasing successional development

Results (Indonesian) 1:

ciri-ciri spesifik spesies pohon mempengaruhi dinamika ekosistem, mendefinisikan struktur hutan dan pengembangan understorey. ochroma pyramidale adalah jenis pohon cepat tumbuh, dengan sejarah hidup ciri-ciri yang meliputi kepadatan kayu yang rendah, daun besar berumur pendek dan mahkota tipis sempit terbuka. kami mengevaluasi suksesi hutan di o. hutan sekunder pyramidale didominasi, hutan sekunder yang beragam,kedua 10-15 y karena hutan ditinggalkan, dan hujan dengan membandingkan tinggi, kerapatan dan basal area dari semua pohon (> 5 cm dbh). Selanjutnya, kami membandingkan kekayaan spesies pohon dan semak-semak tumbuhan bawah, dan basal area dan kepadatan pohon spesies awal dan akhir-suksesi (<5 cm dbh) antara jenis hutan. kami menemukan bahwa basal area pohon (rata-rata ± sd: 32 ± 0,9 m2-ha 1) dan tinggi (12,4 ± 1.8 m) pohon kanopi yang lebih tinggi, dan kepadatan (1450 ± 339 ha-1) lebih rendah o. hutan pyramidale daripada di hutan yang beragam, dan lebih mirip dengan hujan hutan. understorey keragaman semak dan kepadatan bibit pohon dan keragaman lebih rendah pada o. hutan pyramidale daripada di hutan yang beragam, tetapi tipe hutan ini memiliki kepadatan serupa pohon-awal dan akhir-suksesi.kanopi keterbukaan (> 15%) dan sampah daun (> 10 cm) keduanya tertinggi di o. hutan pyramidale, yang positif mempengaruhi kerapatan pohon dan semak-semak dan tumbuhan bawah kepadatan terkena dampak negatif akhir-suksesi pohon. dalam kesimpulan, o. hutan pyramidale disajikan fitur struktural mirip dengan hutan hujan, tapi ini dibatasi pembentukan jenis pohon tumbuhan bawah,spesies terutama akhir-suksesi, penurunan perkembangan suksesi

Results (Indonesian) 2:

Ciri-ciri Species-Specific pohon mempengaruhi dinamika ekosistem, mendefinisikan pembangunan hutan struktur dan understorey. Ochroma pyramidale adalah spesies pohon tumbuh cepat, dengan ciri-ciri sejarah hidup yang mencakup kayu kepadatan rendah, daun besar pendek dan sempit terbuka tipis mahkota. Kami dievaluasi hutan suksesi O. pyramidale-didominasi sekunder hutan, hutan-hutan sekunder yang beragam, baik y berikutnya sejak ditinggalkan, dan hutan hujan dengan membandingkan tinggi, kerapatan dan basal area dari semua pohon (mengatakan 5 cm dana bagi hasil). Selain itu, kami dibandingkan kekayaan spesies understorey pohon dan semak-semak, dan basal area dan kepadatan pohon dari awal - dan akhir-successional spesies (< 5 cm dana bagi hasil) antara jenis-jenis hutan. Kami menemukan pohon basal area (berarti ± SD: ha−1 m2 ± 0,9 32) dan tinggi (12.4 ± 1.8 m) kanopi pohon tinggi, dan kepadatan (1450 ± 339 ha−1) lebih rendah O. pyramidale hutan dari beragam hutan, dan lebih mirip dengan hutan hujan. Understorey belukar keragaman dan pohon bibit kepadatan dan keragaman yang lebih rendah di hutan O. pyramidale daripada di hutan-hutan yang beragam, tapi jenis-jenis hutan ini memiliki kepadatan serupa awal - dan akhir-successional pohon. Kanopi keterbukaan (mengatakan 15%) dan serasah daun (mengatakan 10 cm) berdua tertinggi O. pyramidale hutan, yang secara positif mempengaruhi kepadatan understorey pohon dan semak dan negatif terkena kepadatan akhir-successional pohon. Kesimpulannya, O. pyramidale hutan disajikan fitur struktural mirip dengan hutan hujan, tapi ini dibatasi pembentukan spesies pohon understorey, spesies terutama akhir-successional, mengurangi pengembangan successional