epimorphic regeneration is characte

epimorphic regeneration is characterized by formation of two key
structures: a wound epithelium and a blastema. The wound
epithelium forms across the exposed wound site within days
following tail loss. Histologically, it is characterized as a hy-
perplastic stratified squamous epithelium with a prominent
apical thickening The second key element of epimorphic regeneration
is the blastema. In the context of Morgan’s original
definition, the blastema represents the “proliferation of
material [that] precedes the development of the new part”
Since that time, the term has been
repeatedly refined but almost inevitably includes reference
to the blastema cells being dedifferentiated

Results (Indonesian) 1:

epimorphic regenerasi dicirikan oleh pembentukan dua kuncistruktur: epitel luka dan blastema. Lukabentuk-bentuk epitel di situs terkena luka dalam hariBerikut ekor kerugian. Secara histologis, hal ini ditandai sebagai hy-perplastic berlapis epitel skuamosa dengan terkemukaapikal penebalan elemen kunci kedua epimorphic regenerasiadalah blastema. Dalam konteks Morgan aslidefinisi, blastema mewakili "proliferasibahan [yang] mendahului pengembangan bagian baru"Sejak saat itu, istilah telahberulang kali halus namun hampir pasti termasuk referensisel-sel blastema yang menjadi dedifferentiated

Results (Indonesian) 2:

regenerasi epimorphic ditandai dengan pembentukan dua kunci
struktur: epitel luka dan protoplasma a. Luka
bentuk epitel di situs luka yang terkena dalam beberapa hari
berikut hilangnya ekor. Secara histologi, hal ini ditandai sebagai hidrokarbon
perplastic epitel skuamosa berlapis dengan menonjol
penebalan apikal Elemen kunci kedua regenerasi epimorphic
adalah protoplasma tersebut. Dalam konteks aslinya Morgan
definisi, protoplasma yang merupakan "proliferasi
materi [yang] mendahului perkembangan bagian baru"
Sejak saat itu, istilah ini telah
berulang kali disempurnakan tapi hampir pasti termasuk referensi
ke sel-sel protoplasma menjadi dedifferentiated