The conservative forces of “social

The conservative forces of “social inertia” are represented by men in whom the second class of of residues (persistence of aggregates) predominate. Such men have powerful feelings of loyalty to family, tribe, city, and nation; they display class solidarity, patriotism, and religious zeal; and they are not afraid of using force when necessary. These are Machiavelli’s “lions”.
In the word of his day, more particularry in Italy and France, Pareto believed that the foxes were in the ascendancy. The political and economic scence was dominated by political wheelers and dealers, by unscrupulous lawyers and intellectual sophists, by speculators and manipulators of men. Pareto’s concern was that if this condition were to remain unchecked, social equilibrium would be fundamentally upset and the social order would totter. Yet he felt that the chanes were high that, as had so often happened in the past, men of conservatism and persistence would finally rise, sweep the reign of foxes aside, and make sure that stability could again come into its own. Faith, patriotism, and national honor would once again claim the allegiance of all.

Results (Indonesian) 1:

Kekuatan konservatif "sosial inersia" yang diwakili oleh orang-orang yang kelas kedua dari residu (kegigihan agregat) mendominasi. Orang-orang itu memiliki perasaan kuat kesetiaan kepada keluarga, suku, kota dan bangsa; mereka menampilkan solidaritas kelas, patriotisme dan semangat keagamaan; dan mereka tidak takut menggunakan kekuatan bila diperlukan. Ini adalah Machiavelli's "singa". Dalam Firman zamannya, lebih particularry di Italia dan Perancis, Pareto percaya bahwa rubah berada dalam kekuasaan. Politik dan ekonomi scence didominasi oleh wheelers politik dan dealer, oleh pengacara tidak bermoral dan sophists intelektual, oleh spekulan dan manipulator laki-laki. Pareto perhatian adalah bahwa jika kondisi ini tetap terkendali, keseimbangan sosial secara fundamental akan marah dan tatanan sosial akan totter. Namun ia merasa bahwa chanes yang tinggi, seperti yang sering terjadi di masa lalu, orang konservatisme dan ketekunan akan akhirnya naik, menyapu pemerintahan rubah samping dan pastikan bahwa stabilitas bisa lagi datang ke dalam sendiri. Iman, patriotisme dan kehormatan nasional akan sekali lagi mengklaim kesetiaan dari semua.

Results (Indonesian) 2:

Kekuatan konservatif "inersia sosial" yang diwakili oleh orang-orang di antaranya kelas kedua residu (ketekunan agregat) mendominasi. Orang-orang seperti memiliki perasaan yang kuat kesetiaan kepada keluarga, suku, kota, dan bangsa; mereka menampilkan solidaritas kelas, patriotisme, dan semangat keagamaan; dan mereka tidak takut menggunakan kekerasan bila diperlukan. Ini adalah Machiavelli "singa".
Dalam firman zamannya, lebih particularry di Italia dan Perancis, Pareto percaya bahwa rubah berada di kekuasaan. Scence politik dan ekonomi didominasi oleh kendaraan roda politik dan dealer, oleh pengacara tidak bermoral dan sofis intelektual, oleh spekulan dan manipulator manusia. Perhatian Pareto adalah bahwa jika kondisi ini adalah untuk tetap dicentang, keseimbangan sosial akan fundamental marah dan tatanan sosial akan digoyahkan. Namun ia merasa bahwa chanes yang tinggi itu, seperti yang sering terjadi di masa lalu, orang-orang konservatisme dan ketekunan akhirnya akan naik, menyapu pemerintahan rubah samping, dan pastikan bahwa stabilitas lagi bisa datang ke dalam sendiri. Iman, patriotisme, dan kehormatan nasional akan sekali lagi mengklaim kesetiaan dari semua.