Under a variety of different names

Under a variety of different names (bonding, attachment, belonging, relatedness, connection, etc.), it has been demonstrated that from preschool through high
school, the emotional attachment of a student to his or her classroom and school is
a critical mediating factor in the effectiveness of character education (Berkowitz
and Bier forthcoming; Osterman 2000) and of students’ general engagement in
school (Furrer and Skinner 2003). At the preschool level, Howes and Ritchie
(2002), through a series of studies, have demonstrated that children with more positive interactions with and more secure attachments to their teachers were more
positive, more gregarious, engaged in more complex social play, had demonstrated
more advanced cognitive activity, and showed more ego resiliency. Research on the
Child Development Project (Solomon et al. 2000) has revealed that the effectiveness of this elementary school program is mediated by the degree to which students come to perceive their classrooms and schools as a “caring community.” Furthermore, in an earlier study, they report that students’ sense of the classroom as a
community is significantly related to teachers’ emphasis on cooperative strategies
and focus on prosocial values (Solomon et al. 1997).

Results (Indonesian) 1:

Di bawah berbagai nama yang berbeda (ikatan, lampiran, milik, keterkaitan, koneksi, dll), ini telah menunjukkan bahwa dari prasekolah melalui tinggisekolah, ikatan emosional siswa nya atau kelasnya dan sekolah adalahmediasi faktor penting dalam efektivitas pendidikan karakter (Berkowitzdan Bier akan datang; Yang Osterman 2000) dan keterlibatan Umum siswa diSekolah (Furrer dan Skinner 2003). Di tingkat prasekolah, Howes dan Ritchie(2002), melalui serangkaian studi, telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan lebih positif interaksi dengan dan lampiran lebih aman bagi para guru yang lainpositif, lebih suka berteman, terlibat dalam bermain sosial yang lebih kompleks, telah menunjukkanlebih maju aktivitas kognitif, dan menunjukkan lebih banyak ego ketahanan. PenelitianProyek pengembangan anak (Salomo et al. 2000) telah mengungkapkan bahwa efektivitas program sekolah dasar ini diperantarai oleh derajat yang mahasiswa datang untuk melihat sekolah dan kelas mereka sebagai "masyarakat peduli." Selain itu, pada studi sebelumnya, mereka melaporkan siswa bahwa rasa kelas sebagaimasyarakat secara signifikan berhubungan dengan guru penekanan pada koperasi strategidan fokus pada nilai-nilai prosocial (Salomo et al., 1997).

Results (Indonesian) 2:

Di bawah berbagai nama yang berbeda (bonding, lampiran, milik, keterkaitan, koneksi, dll), telah menunjukkan bahwa dari prasekolah melalui tinggi
sekolah, ikatan emosional dari siswa untuk nya kelas dan sekolah merupakan
faktor mediasi kritis dalam efektivitas pendidikan karakter (Berkowitz
dan Bier akan datang; Osterman 2000) dan keterlibatan umum siswa di
sekolah (Furrer dan Skinner 2003). Pada tingkat prasekolah, Howes dan Ritchie
(2002), melalui serangkaian penelitian, telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan interaksi yang lebih positif dengan dan lampiran lebih aman untuk guru-guru mereka lebih
positif, lebih suka berteman, terlibat dalam permainan kelompok yang lebih kompleks, telah ditunjukkan
lebih maju aktivitas kognitif, dan menunjukkan ketahanan yang lebih ego. Penelitian tentang
Proyek Pembangunan Anak (Solomon et al. 2000) telah mengungkapkan bahwa efektivitas program SD ini dimediasi oleh sejauh mana siswa datang untuk memahami ruang kelas dan sekolah mereka sebagai "komunitas yang peduli." Selanjutnya, dalam sebelumnya studi, mereka melaporkan bahwa siswa rasa kelas sebagai
komunitas secara signifikan berhubungan dengan guru penekanan pada strategi koperasi
dan fokus pada nilai-nilai prososial (Solomon et al. 1997).